Brilio.net - Gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (21/11) pukul 13.21 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan pusat gempa berada di 10 km barat daya Cianjur dengan kedalaman 10 km, serta tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang terasa sampai ke Jakarta ini bukan hanya membuat masyarakat Cianjur di sekitarnya panik, tapi juga mengakibatkan gedung dan fasilitas umum porak-poranda. Tidak sedikit masyarakat yang terluka cukup parah akibat terkena puing-puing bangunan.
BACA JUGA :
Potret terbaru kondisi pasca gempa Cianjur, rumah dan bangunan rusak
Hingga pukul 14.11 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat dua orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa yang terjadi. Berikut ini brilio.net telah menghimpun dari berbagai sumber, sejumlah fakta terkait gempa yang menimpa Cianjur, Jawa Barat.
1. Gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo, tak berpotensi tsunami.
BACA JUGA :
9 Potret dampak gempa bumi di Banten, genteng berjatuhan & rumah roboh
foto: Twitter/@BNPB_Indonesia
Sekitar pukul 13.21 WIB warga di Jawa Barat, khususnya di Cianjur dikagetkan dengan bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo. BMKG menjelaskan, episentrum gempa bumi itu berada di 10 kilometer barat daya Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di 6,84 Lintang Selatan, 107,05 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Gempa darat ini dapat merusak, namun tidak berpotensi tsunami.