2. Dilakukan atas dasar rasa cintanya dengan pacar anak.
BACA JUGA :
Pelaku pemerkosa mahasiswi NW dijerat 5 tahun penjara dan dipecat
foto: pixabay.com
Berdasarkan hasil pemeriksaan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, diketahui motif Neneng merekam aksi tersebut lantaran memendam perasaan dengan pacar sang anak. Atas dasar motif inilah ia membiarkan sang anak melakukan persetubuhan dengan pacarnya, sementara ia asyik merekam dengan menggunakan ponsel demi kepuasan pribadi.
"Kasus yang agak aneh, di mana ibunya juga ternyata jatuh hati kepada pacar dari anaknya," kata Kombes Pol Nicolas, Kapolres Metro Jakarta Timur, dilansir dari liputan6.com.
BACA JUGA :
4 Terpidana kasus pemerkosaan Nirbhaya digantung 22 Januari
3. Sudah berlangsung sejak 1 tahun.
foto: pixabay.com
Kompes Nicolas Ary Lilipaly menuturkan ternyata Neneng sudah sering melihat anaknya bersetubuh dengan sang kekasih. Kejadian tersebut rupanya sudah berlangsung 1 tahun lalu, tepatnya pada November 2023, di sebuah indekos kawasan Bekasi.
4. Beli obat penggugur.
foto: pixabay.com
Akibat persetubuhan ini, pada April lalu HR diketahui hamil. Neneng yang panik kemudian membantu anaknya untuk melakukan aborsi. Segala cara ia lakukan, mulai dari memakan buah nanas muda, menenggak minyak kelapa hingga meminta bantuan temannya, Nurhayati (54) untuk mencari obat penggugur kandungan.
"Tersangka NKD (Nurhayati) memberikan uang Rp2 juta kepada tersangka N (Neneng) untuk membelikan obat penggugur kandungan yang paten," kata Nicolas.
Namun upaya Neneng untuk menggugurkan bayi di rahim sang anak tidak berhasil. Janin di dalam kandungan HR bertahan hingga usia kehamilannya menginjak 7 bulan.
5. Kasus terungkap saat HR melahirkan.
foto: pixabay.com
Anaknya pun melahirkan di kamar mandi rumahnya, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 16 April 2024 lalu. Bayi tak berdosa itu lahir di usia kandungan 26 minggu usai anaknya mengkonsumsi obat penggugur kandungan.
Neneng pun langsung membawa anak dan bayinya ke Puskesmas Malaka Jaya untuk penanganan lebih lanjut sekaligus memotong ari-ari. Setelah mendapat penanganan medis, nyawa bayi laki-laki itu pun tak tertolong. Tim medis yang merasa curiga dengan kondisi korban segera menghubungi jajaran Polsek Duren Sawit serta Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.