Brilio.net - Belum lama ini muncul kabar duka dari kecelakaan bus karya wisata dan ziarah para guru dan siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMP) IT Muawwanah, Cisalak, Subang. Bus Pariwisata Sri Padma Kencana yang ditumpangi oleh siswa dan staf sekolah ini mengalami kecelakaan tragis di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3) pada malam hari.
Hingga kini, sudah ada 29 korban meninggal dunia dari 66 penumpang yang dibawa oleh bus itu. Korban bertambah setelah beberapa korban yang dilarikan dan dirawat di RSUD Sumedang mengembuskan napas terakhir pada Kamis (11/3).
BACA JUGA :
Viral polisi di Probolinggo diserempet mobil hingga jatuh
"Korban bertambah menjadi 29 orang. Dari yang tadinya berjumlah 27 orang," ucap Kepala Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana, seperti yang Brilio.net kutip dari liputan6.com.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan maut tersebut. Pihak kepolisian sendiri hingga kini masih menduga bahwa penyebab kecelakaan itu adalah jalan yang menurun panjang dan menikung hingga akhirnya terjadilah kecelakaan maut itu.
"Indikasi awal pemahaman pengemudi soal rute. Bus ini kan bus pariwisata, tidak melintas reguler di jalur ini (tanjakan Cae)," kata Hery Antasari dari Dishub Jabar pada Kamis (11/3) kemarin seperti Brilio.net kutip dari liputan6.com.
BACA JUGA :
Chacha Sherly eks Trio Macan meninggal dunia usai kecelakaan beruntun
Berikut Brilio.net rangkum deretan fakta kecelakaan bus maut di Sumedang dari berbagai sumber.
1. Kedalaman jurang sekitar 20 meter.
foto: Instagram/@dishubjabar
Kecelakaan nahas ini terjadi di jurang yang ada di Jalan Raya Wado - Malangbong, Sumedang. Bus yang mengangkut 66 penumpang ini terperosok ke jurang di bagian sebelah kiri jalan, yang memiliki kedalaman sekitar 20 meter.
Kejadian itu terjadi ketika bus dalam perjalanan kembali dari Pangandaran ke Subang. Kecelakaan yang hingga kini sudah merenggut 29 nyawa ini terjadi sekitar jam 18.30.
2. Korban Meninggal dunia bertambah dari 27 menjadi 29.
foto: Istimewa
Sebelumnya sudah dinyatakan bahwa korban meninggal dunia ada sebanyak 27, namun kini bertambah menjadi 29 orang setelah RSUD Sumedang mengumumkan ada dua korban lagi yang meninggal, Mamah, 45 tahun, dan Euis, 48 tahun.
"Betul, dua orang tersebut sebelumnya mengalami luka berat yang ditangani secara intensif di RSUD Sumedang. Korban meninggal pada pukul 16.00 WIB," kata Kepala Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana seperti yang dikutip dari liputan6.com.
Hingga saat ini korban yang dirawat di RSUD Sumedang tinggal 23 orang dari sebelumnya 25 orang. Sedangkan untuk 11 korban luka ringan sendiri sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Kecelakaan ini juga menewaskan sopir Yudi Awan, 42 tahun, dan kernetnya yaitu Dede Lili, usia 47 tahun.
3. Sopir diduga kurang memahami medan.
foto: Instagram/@dishubjabar
Pihak kepolisian sudah menjelaskan bahwa medan yang dilewati adalah jalan turunan yang curam juga berkelok, hingga akhirnya bus nahas ini terperosok ke jurang dalam keadaan terbalik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar rekonstruksi untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan maut itu. Dari hasil sementara, pihak Dishub menyatakan bahwa ada dugaan kuat karena kurangnya pemahaman supir terhadap medan yang dilalui.
Pihak Dishub juga menyatakan bahwa tanjakan Cae yang dilalui bus pariwisata Sri Padma Kencana ini adalah tanjakan yang tingkat kesulitannya hampir sama dengan tanjakan Panganten di Kabupaten Garut, dan tanjakan Emen yang terletak di Subang.
"Biasanya jika pengemudi memiliki pemahaman soal rute, mereka bisa mengantisipasi kecelakaan," ucap Kepala Dishub Jabar.
4. Diduga melewati jalur yang salah karena gunakan aplikasi peta.
foto: unsplash.com
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto juga menjelaskan bahwa jalur yang dilewati oleh bus Pariwisata Sri Padma Kencana itu bukanlah jalur utama, melainkan jalur alternatif yang menghubungkan Garut dan Sumedang dengan lebar jalan yang hanya sekitar 6 meter saja.
Brigjen Pol Kushariyanto menyatakan bahwa sang sopir diduga menggunakan aplikasi peta di smartphone hingga akhirnya melewati jalur alternatif ini dan muncul dugaan bahwa sopir kurang memahami kontur dan kesempitan jalur yang dilalui.
"Sopir itu diduga menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang," kata Brigjen Pol Kushariyanto.
5. Spesifikasi bus hanya untuk 62 penumpang.
Perjalanan karya wisata dan ziarah SMPIT Muawwanah ini menggunakan bus Pariwisata PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB. Dilansir dari antaranews.com, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jawa Barat, Supriyono meninjau lokasi kejadian sekaligus bus yang digunakan, dan menurut spesifikasi bus ini hanya untuk 62 penumpang kalau terisi penuh.
6. Berikut daftar ke-29 korban meninggal.
Berdasarkan data dari kepolisian yang dikutip dari liputan6.com, ini berikut daftar korban meninggal:
1. Jejen Juraejin (41) laki-laki pekerjaan sebagai guru.
2. Syarif Munawar (40) laki-laki pekerjaan guru.
3. Arifha Qurotta Aini (7) perempuan status pelajar.
4. Lidia (13) perempuan status pelajar.
5. Gea (4) perempuan.
6. Aan Sukaesih (41) perempuan.
7. Dinda Hani (15) perempuan status pelajar.
8. Gina Virginia (13) perempuan status pelajar.
9. Dinda Khoirunisa.
10. Windy Widya Ningsih (14) perempuan status pelajar.
11. Resa Siti Khoerunisa (13) perempuan status pelajar.
12. Tatang Hidayat (20) laki-laki status guru.
13. Sari Nurmala (28) status mahasiswa.
14. Dede Lili (46) laki-laki sebagai kernet bus.
15. Ade Ipah (50) perempuan status ibu rumah tangga.
16. Rukman (50) laki-laki pekerjaan wiraswasta.
17. Cahyati (14) perempuan status pelajar.
18. Entin Supriatin.
19. Octaviani perempuan status pelajar.
20. Yudi Awan (42) laki-laki pekerjaan sopir bus.
21. Amot (60) ibu rumah tangga.
22. Wardi (51) laki-laki pekerjaan PNS.
23. Ugi Zaenal laki-laki.
24. Riki Faisal Mubarok
25. Hana Nurazizah (26) pekerjaan guru.
26. Nenanh (38) perempuan.
27. Aan Anwar Sadad (38) laki-laki pekerjaan guru.
28. Mamah (45)
29. Euis (48)