Brilio.net - Ledakan bom menghantam gereja dan hotel mewah di Sri Lanka, pada Minggu (21/4) pagi. Ledakan terjadi ketika umat kristiani tengah menjalankan ibadah kebaktian Paskah. Dilansir brilio.net dari express.co.uk, ledakan terjadi sekitar pagi hari atau pukul 08.45 waktu setempat.
Salah satu sumber menyebut enam ledakan tersebut hampir bersamaan terjadi di gereja dan hotel. Gereja yang menjadi sasaran adalah Chruch St Anthony di Kochchikade dan Gereja St Sebastian di Katuwapitiya, Katana.
BACA JUGA :
Ini video ledakan bom dan penangkapan terduga teroris di Sibolga
Sedangkan tiga hotel yang menjadi target peledakan merupakan hotel ternama di sana, yakni hotel Shangri-La bintang lima, Cinnamon Grand dan yang terakhir adalah hotel Kingsbury di pusat Kolombo.
@AzzamAmeen pic.twitter.com/3YlieWOlCa
Mahesh Madusanka (@MaheshNegombo) April 21, 2019
BACA JUGA :
Kasus bom gereja, polisi Filipina belum rilis keterlibatan WNI
Sumber itu juga menambahkan diperkirakan ledakan ini merupakan bom pelaku bunuh diri. Petugas kepolisian setempat menyebut kejadian ini mengakibatkan sedikitnya 50 orang yang tewas. Selain itu juga mengakibatkan 280 orang terluka. Para korban dilarikan di Rumah Sakit Nasional Kolombo.
Melalui video yang diunggah Mahesh Madusanka dalam akun Twitter, terlihat banyak warga bergegas nyelematkan diri keluar dari gereja. Panik sekaligus cemas dirasakan umat kristiani serta warga sekitar.
Diktutip dari theguardian.com, seperti diketahui hanya sekitar 6 persen dari penduduk Sri Lanka yang merupakan beragama Katolik. Agama dipandang sebagai kekuatan pemersatu karena itu termasuk orang-orang dari kelompok etnis Tamil dan mayoritas Sinhala.