Brilio.net - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019, Fadli Zon memang selalu ramai menjadi perbincangan. Selain sindiran-sindiran kerasnya terhadap lawan politik, pria yang menjadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia ini juga terkenal aktif mengomentari berbagai persoalan di dunia politik Tanah Air.
Bukan hanya menggunakan kata-kata biasa, Fadli pun kerap mengomentari kinerja pemerintah saat ini, khususnya Presiden Jokowi dengan sindiran-sindirannya yang dituangkan dalam bentuk puisi.
Fadli sendiri adalah alumni Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2014 ia aktif membuat puisi yang berisi sindiran tentang perpolitikan di Indonesia. Bahkan, tak hanya Jokowi, terbaru Fadli disebut-sebut menyindir salah satu ulama dengan puisinya yang berjudul 'Doa yang Ditukar'.
Ingin tau seperti apa saja puisi Fadli Zon yang penuh kontroversi itu? Berikut brilio.net rangkum puisinya dari berbagai sumber, Rabu (6/2).
1. Puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya' ini dibuat Fadli Zon usai Presiden Jokowi mengatakan ingin menabok penyebar hoax PKI yang menyerangnya.
BACA JUGA :
Respons keras Dul Jaelani namanya dikaitkan dengan aktivitas politik
foto: Instagram/@fadlizon
MAU SAYA TABOK RASANYA
Mau saya tabok rasanya
ketika kau enteng berdusta
soal dana gempa hingga esemka
Mau saya tabok rasanya
ketika kau seenaknya naikkan harga
menyusahkan jutaan rumah tangga
Mau saya tabok rasanya
ketika kau impor beras dan gula
petani hancur panen derita
Kini kau gadai lagi negara
ekonomi makin liar liberal buta
asing caplok semua bidang usaha
Mau saya tabok rasanya
agar kau lihat realita
bukan fatamorgana
Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018
2. Sedangkan puisi 'Tak Pernah Terbayang' ini menceritakan tentang kekaguman Fadli yang tak pernah membayangkan persatuan umat Islam yang begitu kompak di Aksi Bela Islam pada November 2016.
BACA JUGA :
Pose jari 5 seleb ini bikin heboh, dianggap simbol pilihan politik
foto: Instagram/@fadlizon
TAK PERNAH TERBAYANG
tak pernah terbayang
jutaan rakyat berbaris datang
dari gang sempit, kampung, komplek perumahan
dari apartemen, blok petakan sampai lokasi gusuran
semua sepakat menuntut keadilan
tak pernah terbayang
jutaan umat berbaju putih berwajah bersih
memenuhi mushola, masjid dan lapangan
berbekal samudera keikhlasan
saling berbagi penuh persaudaraan
menggalang jaringan kekuatan
semua sepakat membela keyakinan
tak pernah terbayang
para ulama, habaib dan kyai turun ke jalan
bersorban keberanian
semangat membalut perjuangan
shalawat sepanjang perjalanan
semua sepakat mendudukkan kebenaran
hukum telah diinjak-injak penguasa
aparat belepotan lindungi sang penista
media komprador siarkan dusta
fitnah berceceran di dunia maya
tuan rumah Istana pergi entah kemana
tak pernah terbayang
jutaan manusia teriak lantang
takbir menguasai gelanggang
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar!
dan lagu Indonesia Raya berkumandang
Bangunlah jiwanya bangunlah badannya
demonstan mengacungkan kepalan tangan
tak peduli lagi segala ancaman
semua sepakat menuntut keadilan
hari itu kurasakan
denyut nadi revolusi
menggerakkan hati nurani
bersiap melawan tirani
*Fadli Zon, 5 Nopember 2016
Setelah mengikuti Aksi Bela Islam, 4 Nopember 2016.
3. Fadli juga membuat puisi 'Raisopopo' yang lagi-lagi menyindir Jokowi pada 2 tahun pemerintahannya.
foto: Instagram/@fadlizon
RAISOPOPO
aku raisopopo
seperti wayang digerakkan dalang
cerita sejuta harapan
menjual mimpi tanpa kenyataan
berselimut citra fatamorgana
dan kau terkesima
aku raisopopo
menari di gendang tuan
melenggok tanpa tujuan
berjalan dari gang hingga comberan
menabuh genderang blusukan
kadang menumpang bus karatan
diantara banjir dan kemacetan
semua jadi liputan
menyihir dunia maya
dan kau terkesima
aku raisopopo
hanya bisa berkata rapopo
Fadli Zon, 16 April 2014
4. Ini adalah puisi terbaru Fadli di Bulan Februari 2019 yang berjudul 'Doa yang Ditukar'. Puisi ini disebut-sebut menyindir salah satu ulama di Indonesia.
foto: Instagram/@fadlizon
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau Penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon
Parung, Bogor, 3 Feb 2019
5. Puisi 'Sontoloyo' dibuat Fadli yang menyerang rezim Jokowi. Puisi ini dibuat saat kata 'sontoloyo' yang dilontarkan Jokowi tengah ramai menjadi perbincangan.
foto: Instagram/@fadlizon
SONTOLOYO!
kau bilang ekonomi meroket
padahal nyungsep meleset
sontoloyo!
kau bilang produksi beras berlimpah
tapi impor tidak kau cegah
sontoloyo!
kau bilang pengangguran turun
orang cari kerja makin berjibun
sontoloyo!
utang numpuk bertambah
rupiah anjlok melemah
harga-harga naik merambah
hidup rakyat makin susah
kau jamu tuan asing bermewah-mewah
rezim sontoloyo!
Fadli Zon, 25 Oktober 2018
6. Adanya puisi 'Ada Genderuwo di Istana' membuat Fadli Zon dilempari balasan puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Senayan' karangan Arsul Sani yang masuk dalam kubu Jokowi.
foto: Instagram/@fadlizon
ADA GENDERUWO DI ISTANA
ada genderuwo di istana
tak semua orang bisa melihatnya
kecuali yang punya indra istimewa
makhluk halus rendah strata
menakuti penghuni rumah penguasa
berubah wujud kapan saja
menjelma manusia
ahli manipulasi
tipu sana tipu sini
ada genderuwo di istana
seram berewokan mukanya
kini sudah pandai berpolitik
lincah manuver strategi dan taktik
ada genderuwo di istana
menyebar horor ke pelosok negeri
meneror ibu pertiwi
Fadli Zon, 11 Nopember 2018
7. Puisi 'Kaos dan Sepeda' berisi sindiran Fadli kepada Jokowi yang kerap membagikan kaos dan sepeda. Puisi ini mempertanyakan kesejahteraan masyarakat yang akan semakin makmur dengan adanya pembagian kaos dan sepeda.
foto: Instagram/@fadlizon
KAOS DAN SEPEDA
dimanakah kesejahteraan?
ketika ekonomi susah
lapangan kerja makin punah
kesenjangan kaya miskin mewabah
kau lempar kaos di jalanan
keluar dari mobil kebesaran
jas lengkap penuh pengawalan
kaos berhamburan jadi rebutan
inikah jalan menuju kemakmuran?
kemanakah kesejahteraan?
ketika utang terus bertambah
daya beli rakyat makin lemah
harga kebutuhan pokok meroket tajam
kau buat sepeda jadi hiburan
kuis pertanyaan asal-asalan
hadiah sepeda bertaburan
inikah jalan menuju kemakmuran?
seperti apakah kesejahteraan?
ketika kaos dan sepeda selalu ada dalam berita
dari soal ikan tongkol sampai Raisa
inilah cerita negara keempat terbesar di dunia
tak ada derita apalagi sengsara
karena dibunuh statistik angka-angka
dan media digenggam kuasa
aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta
pikiran-pikiran besar merekat Indonesia
narasi menyatukan tanah pusaka
pidato dan tulisan heroik penuh makna
perdebatan menyelami substansi wacana
teladan kepemimpinan luar biasa
mereka tak bagi kaos dan sepeda
kaos dan sepeda
bukan sekadar tanda mata
ini ironi zaman penuh dagelan
menjadikan kita bahan lawakan
Fadli Zon, Yerevan, 3 Sep 2017
8. Salah satu puisi terbaru Fadli Zon berjudul 'Ahmad Dhani' yang dibuat karena adanya kasus Ahmad Dhani yang dipenjara.
foto: Instagram/@fadlizon
AHMAD DHANI
kau telah bersaksi
tentang zaman penuh persekusi
kau melihat dengan mata kepala sendiri
teater kebiadaban rezim tirani
kini kau korban kriminalisasi
ruang gerakmu makin dibatasi
kau telah didzalimi
mereka cemas kata-katamu
melahirkan kesadaran
mereka gentar dengar lagumu
membangunkan perlawanan
menabuh genderang kebangkitan
mereka bungkam kalimatmu
sambil menebar teror ketakutan
mereka hentikan nyanyianmu
sambil mencari-cari kesalahan
mereka ingin kau tunduk tersungkur
tapi kau berdiri tegak pantang mundur
mereka ingin kau berkhianat
tapi kau kokoh menjunjung amanat
membela umat
membela rakyat
perjalananmu kini menentukan
kau bukan sekedar musisi pemberani
kau penghela roda perubahan
rezim ini harus segera diganti
dan dimusnahkan
Fadli Zon,
Perjalanan Jakarta-Surabaya 29 Januari 2019
#AhmadDhaniKorbanRezim
#SaveAhmadDhani