Brilio.net - Gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan pusat gempa berada di 10 km barat daya Cianjur dengan kedalaman 10 km, serta tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa juga dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Guncangan akibat gempa yang berlangsung sekitar 10-15 detik tersebut cukup dirasakan, terutama bagi mereka yang bekerja di gedung-gedung tinggi.
BACA JUGA :
Perjuangan ibu terjang reruntuhan gempa Cianjur untuk selamatkan anak
Ketika anggota DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Senin (21/11) di Jakarta, getaran gempa pun sangat terasa di dalam ruangan rapat. Namun, bukan momen gempa yang mencuri perhatian. Melainkan, sikap Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw saat gempa dirasa kurang tepat.
Dilansir brilio.net dari kanal TVR Parlemen pada Selasa (22/11), saat gempa terjadi ditengah rapat, Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw mentertawakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang bersembunyi di bawah meja.
BACA JUGA :
Memahami Sesar Cimandiri, pemicu gempa Cianjur yang merusak
"Mohon maaf kalau ada gempa bersembunyi di bawah meja," kata Dwikorita yang sempat menyarankan Roberth yang memilih bercanda dan tertawa saat gempa.
Bukannya mengikuti langkah Dwikorita, Roberth meminta Basarnas meniru BMKG untuk bersembunyi di bawah meja.
"Ini lihat ini, harus ikut kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut, BMKG sudah langsung masuk meja," ucap Roberth.
Dwikorita lantas menyarankan bila ada gempa lagi sebaiknya bersembunyi di bawah meja, kemudian setelah gempa mereda berjalan keluar melalui pintu.
"Mohon izin sebentar bapak, seandainya lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Kalau sudah tenang sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi yang disebelah sana," saran Dwikorita.
Namun, Roberth menyanggah bahwa pintu di ruangan ini hanya ada satu pintu saja. "Enggak ada pintu lain lagi ibu, satu pintu saja," kata Roberth kemudian disambut gelak tawa hadirin.
Mendengar perkataan Roberth, Dwikorita mengatakan bahwa sebaiknya pintu ada dua.
"Sebaiknya dua (pintu), jadi mungkin kita anu aja dulu, kita jalan dulu aja, kalau ada lagi sembunyi," katanya.
Karena gempa, Roberth pun menyatakan rapat diskors selama 30 menit. "Harusnya, kalau gempa begini kita keluar dulu ya. Tunggu 30 menit baru kita masuk lagi, jadi kita skors dulu lah," kata Roberth.