Brilio.net - Tahun ke tahun biaya kuliah dinilai semakin tak terjangkau. Hal ini memicu protes dari kalangan mahasiswa yang menuntut biaya murah kepada pihak kampus. Atas polemik tersebut, pemerintah mencoba menawarkan solusi melalui skema pinjaman pendidikan atau student loan dengan dana rendah. Hal ini disampaikan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan.
"Saat ini terkait dengan adanya pangsa mahasiswa yang masih membutuhkan pinjaman, kita tuh sedang membahas untuk mengembangkan student loan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK Kuartal I-2024 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (30/1) dikutip dari liputan6.com.
BACA JUGA :
Ramai protes UKT Mahal, Universitas Muhammadiyah Maumere bolehkan bayar uang kuliah pakai hasil bumi
Bukan menyelesaikan persoalan, rencana tersebut malah menambah daftar panjang perdebatan. Namun, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy justru mendukung wacana tersebut. Ia mengatakan bahwa student loan dapat membantu mahasiswa, yang kesulitan membayar biaya kuliah atau Uang Kuliah Tunggal (UKT).
foto: Liputan6.com/Delvira Hutabarat
BACA JUGA :
Bantuan kuota internet dan UKT pemerintah dilanjutkan, ini rinciannya
Muhadjir berujar bahwa pinjaman online (pinjol)termasuk salah satu inisiatif pemerintah yang perlu didukung. Terlebih jika pinjol tersebut berasal dari lembaga resmi dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, harus dipastikan juga soal transparansi agar tidak merugikan mahasiswa.
"Pokoknya semua inisiatif baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung gitu, termasuk pinjol. Asal itu resmi dan bisa dipertanggungjawabkan, transparan dan dipastikan tidak akan merugikan mahasiswa, kenapa tidak? " kata Muhadjir di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dilansir brilio.net dari liputan6 pada Rabu (3/7).
foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Selama ini pinjol dipersepsikan sebagai sesuatu yang kerap memiliki efek buruk. Namun bagi Muhadjir itu hanya persoalan sistem yang tidak dijalankan dengan benar. Asal sistemnya bagus, Muhadjir yakin bisa membantu seseorang yang sedang kesulitan.
"Kan pinjol itu sebetulnya kan sistemnya aja, kemudian terjadi fraud terjadi penyalahgunaan itu orangnya," kata Muhadjir.
foto:Instagram/@muhadjir_effendy
Ketika disinggung soal pinjaman online yang untuk biaya UKT adalah bentuk komersialisasi pendidikan, Muhadjir menanggapi bahwa itu hanya persoalan penilaian yang bisa saja menyesatkan. Sebagaimana ketika dirinya membuat pernyataan korban judi online mendapat bansos.
"(Komersialisasi) itu soal penilaian kan bisa macam-macam, wong kemarin saya bilang korban judi online bisa diberi Bansos bisa ditafsirkan penjudi dapat Bansos kok, itu penilaian yang menyesatkan saja," pungkasnya.