Brilio.net - Google sekarang menjadi rujukan banyak orang ketika mencari informasi di dunia maya. Kamu generasi milenial pasti pernah mengerjakan tugas sekolah berkat bantuan 'Mbah Google'. Mencari materi atau referensi mudah dilakukan di mesin pencari ini. Hanya tinggal mengetikkan kata kunci, informasi terkait akan langsung ditampilkan di layar.
BACA JUGA :
10 Kode rahasia di pencarian Google yang mungkin belum kamu ketahui
foto: Istimewa
Mencari berita atau isu ramaijuga bisa dilakukan di Google. Seorang Kpoper akan mudah mencari informasi tentang pernikahan Song-Song couple. Mulai dari tempat pernikahan sampai pernak-pernik pernikahan seleb korea itu akan mudah dijangkau oleh warganet. Mesin pencari mampu mengumpulkan berita dalam sekejap dan menyajikannya untuk kamu.
Google ternyata tidak sembarangan untuk menyajikan berita ke kamu. Mesin pencari ini menggunakan cache atau tembolok yang disimpan di google. Cache ini berisi tentang preferensi dan riwayatmu saat kamu menjelajahi internet. Dilansir dari Niemanreport, algoritma google ini bisa menyediakan berita yang disarikan khusus untuk masing-masing pengguna.
BACA JUGA :
Jangan cuma nyalahin Facebook, Google juga bisa sebar berita hoax lho
foto: pixabay
Dalam artikel di Niemanreport yang ditulis oleh Adrienne Lafrance, berita yang disajikan lewat mesin pencari sudah dipersonalisasi sesuai untuk warganet yang mengaksesnya. Perusahaan seperti Google dan Facebook sudah lama menggunakan algoritma ini. Bila misalnya kamu sering mencari berita tentang pernikahan Song-Song Couple, rekomendasi yang akan diberikan google akan berkaitan dengan dunia selebritis korea tersebut.
Judith Donath dalam bukunya The Social Machine: Designs for Living Online mengatakan bahwa algoritma ini bisa memberikan efek bias. Dengan rekomendasi berita yang terfokuskan dengan keinginan pengguna, warganet bisa terpengaruhi pemikirannya.
"Algoritma ini mengakibatkan sebuah fenomena seperti ruang gema," kata Judith. Judith dan rekan penelitinya dari Harvard's Berkman Klein Center mengatakan bahwa berita yang didapatkan akan terlalu bias karena memenuhi keinginan pengguna. "Kamu mendapatkan berita yang disesuaikan untukmu. Algoritma ini dimungkinkan untuk memuaskan dahaga warganet akan suatu berita," tegas Judith.
Adrienne melihat algoritma ini mirip dengan ruang redaksi media. Tapi, ada perbedaan mendasar antara algoritma dan ruang redaksi. "Organisasi berita membagikan informasi yang benar dan menarik untuk penikmatnya," tulis Adrienne.
Sebaliknya, Adrienne mengatakan bahwa algoritma mesin mencari hanya memastikan bahwa informasi tersebut tersampaikan tanpa mengecek kebenaran maupun keberpihakannya.
foto: istimewa.
Walhasil, pengguna akan mendapatkan kendali penuh atas apa yang ingin dia lihat. Jika seseorang hanya mengikuti berita tentang hiburan, berita politik akan jarang direkomendasikan oleh Google. Hal ini terlihat jelas saat membuka aplikasi Google Chrome di Android.
Google akan menggunakan riwayat penjelajahan internet untuk merekomendasikan berita yang cocok untukmu. Bila kamu suka Anime dan berita teknologi, Google akan merekomendasikan berita sejenis langsung di smartphonemu.
Bagaimana sobat Brilio, apakah menurutmu algoritma ini akan membuat hidupmu semakin nyaman atau merasa terpengaruhi?