Brilio.net - Istilah benjolan sebesar bakpao hangat diperbincangkan sesaat setelah Ketua DPR RI Setya Novanto yang menjadi tersangka kasus korupsi E-KTP mengalami kecelakaan.
Adalah pengacaranya Fredirch Yunadi yang memopulerkan frasa tersebut.
BACA JUGA :
7 Postingan terakhir Setnov sebelum menghilang dan ditahan KPK
Beberapa hari setelah peristiwa itu, kini sedang ramai kemunculan bakpao merek SN.
Warganet dihebohkan dengan beredarnya bakpao merek "SN" di media sosial dan grup-grup WhatsApp.
Lalu adakah kaitannya merek dagang tersebut dengan Setya Novanto? Ternyata tidak.
BACA JUGA :
6 Foto suasana kantor pribadi Setya Novanto di DPR, isinya apa aja ya?
Kebetulan saja merek-nya menggunakan nama singkatan SN, yang biasa digunakan sebagai inisial Setya Novanto.
Yanti, pemilik usaha tersebut saat dihubungi brilio.net, Rabu (22/11), mengungkapkan kekagetannya saat bakpao produksinya menjadi viral.
"Bingung awalnya nggak tahu. Tiba-tiba ramai. Siapa sih yang menyebarkannya, karena saya nggak memakai media sosial," ujar warga Jember, Jawa Timur ini.
Sejak merek tersebut ramai diperbincangkan, Yanti mengungkap memang ada telepon dari Jakarta yang memesan. "Tapi saya kan di Jawa. Ya nggak bisa lah memenuhi permintaan," terangnya.
Yanti mengatakan, belum ada efek apapun terkait viralnya merek bakpao SN terhadap penjualan.
Yanti mengatakan, huruf "SN" yang menjadi merek kue bakpao miliknya adalah singkatan dari nama anaknya, Sendi Natasha.
Bakpao yang dibuat Yanti dijual di sekolah-sekolah dekat dengan rumahnya. Dia juga menerima pesanan, namun hanya untuk wilayah Jember dan sekitarnya.
Bakpao ukuran kecil dijual seharga Rp 3.000 per buah dan ukuran besar, terutama untuk pesanan, dibanderol Rp 7.000.