Brilio.net - Presiden Jokowi mengusulkan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke daerah lain. Jakarta dinilai sudah terlalu penuh dan sesak karena juga berperan sebagai pusat bisnis Indonesia. Sebagai penggantinya, berbagai kota seperti Palangkaraya dan Balikpapan di Kalimantan diusulkan menjadi kandidat ibu kota negara selanjutnya. Serius dengan usulan ini, Jokowi pada Selasa (7/5) sudah bertolak ke Balikpapan untuk meninjau kota tersebut.
Tak hanya dua daerah di atas, Banyuwangi juga siap menjadi kandidat ibu kota negara. Sebelumnya, Koordinator Nasional Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari), Arum Sabil mengusulkan untuk memindahkan ibu kota ke Banyuwangi. Dilansir Brilio.net dari Merdeka, Selasa (7/5) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku siap untuk menyambut usulan Jokowi tersebut.
BACA JUGA :
Serius dipindah, Jokowi kunjungi lokasi ibu kota baru di Kalimantan
"Saya kira ini sudah lama, ada banyak orang telepon kepada saya, kenapa Pak Anas tidak usulkan Banyuwangi jadi Ibu Kota. Nah kita ini kan enggak enak sebagai orang Jawa. Tapi kriteria yang disampaikan ternyata masuk, pertama Banyuwangi punya tanah yang bukan milik masyarakat tapi BUMN, dan ini luasannya puluhan ribu hektar," kata Anas saat meninjau Festival Ramadhan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Senin sore (6/4).
Menurut Anas, Banyuwangi memiliki berbagai keuntungan dan kriteria yang menurutnya layak untuk menjadi ibu kota Indonesia. Dari segi tanah hingga fasilitas semua ada di Banyuwangi.
Untuk masalah tanah, Banyuwangi memiliki banyak lahan yang dimiliki oleh pemerintah dan BUMN. "Dan andaikan pindah ke Banyuwangi itu tidak usah beli tanahnya. Di sekitar Glenmore, PTPN XII sampai Kalitlepak dan lain-lain itu milik PTPN," kata Anas.
BACA JUGA :
Tak sebesar Jakarta, ibu kota baru hanya dihuni 1,5 juta penduduk
Atmosfer di Banyuwangi juga terkenal sejuk karena dekat dengan tiga taman nasional. "Kita sudah masuk ke UNESCO sebagai cagar biosfer dunia," terangnya. Oleh karena itu, Banyuwangi memiliki cadangan air dan kesejukan yang ideal bagi sebuah ibukota.
Untuk lokasi, Banyuwangi juga strategis. "Dan kalau ditarik garis tengah ke Kalimantan tengah pun Banyuwangi juga tidak jauh. Jarak penerbangan Banyuwangi Jakarta dengan Banyuwangi Kalimantan Tengah lebih dekat ke Kalimantan Tengah," katanya.
foto: Merdeka.com
Banyuwangi juga memiliki fasilitas kelas wahid seperti bandara internasional yang menghubungkan Surabaya, Jakarta, dan Malaysia. "Jadi kalau Banyuwangi diminta oleh kementerian dan pihak terkait saya kira siap dan cocok. Saya mendukung, mudah mudahan Bappenas yang mengusulkan bukan hanya Arum Sabil," katanya.
"Saya juga terima kasih ke Pak Arun Sabil, sebagai warga Jember mengusulkan Banyuwangi, karena Pak Arum Sabil tahu luasan lahan di Banyuwangi sangat luas dan kontur di Banyuwangi sangat bagus karena berdekatan dengan Bali," jelasnya.
Anas juga menambahkan bila pilihan calon ibu kota Indonesia jatuh di Jawa, Banyuwangi siap menjadi pilihannya. "Dan kalau Pilihannya Jawa saya kira tidak keliru kalau pilih Banyuwangi. Dengan jumlah penduduk 1,5 juta dengan luasan 5.500 kilometer saya kira cukup," tutupnya.