Brilio.net - Beberapa hari terakhir, #GejayanMemanggil menjadi trending di Twitter. Trending tersebut berisi tentang gelaran aksi demo mahasiswa di titik kumpul pusat di pertigaan Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9) pukul 13.00 WIB.
Pada aksi yang dibesut oleh Aliansi Rakyat Bergerak ini, mengagendakan beberapa tuntutan permasalahan yang berkembang dan menjadi polemik di masyarakat. Mulai dari Revisi Undang Undang KPK, Karhutla hingga Papua.
Mereka menuntut para elit politik dan jaringan oligarki terhadap arah kebijakan negara. Adapun beberapa tuntutannya meliputi:
1. Mendesak adanya penundaan untuk melakukan pembahasan ulang terhadap pasal-pasal yang bermasalah dalam RKUHP.
2. Mendesak pemerintah dan DPR untuk merevisi UU KPK yang baru saja disahkan dan menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
3. Menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elit-elit yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di beberapa wilayah di Indonesia.
4. Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak pada pekerja.
5. Menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan yang merupakan bentuk penghianatan terhadap semangat reforma agraria.
6. Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
7. Mendorong proses demokratisasi di Indonesia dan menghentikan penangkapan aktivis di berbagai sektor.
"Selain KPK, Aliansi Rakyat Bergerak juga menuntut kasus kriminalisasi aktivis, terlebih kepada aktivis antikorupsi. Mereka juga menggugat RKUHP yang dianggap melemahkan demokrasi Indonesia," tulis Aliansi Rakyat Bergerak dalam siaran pers yang diterima brilio.net, Senin (23/9).
BACA JUGA :
Istri menangis dan peluk Kivlan Zen saat jalani sidang perdana
foto: brilio.net/Faris Faizul Aziz
Massa aksi berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari mahasiswa, aktivis sosial hingga organisasi masyarakat yang bergerak dari tiga titik kumpul. Adapun titik kumpul aksi #GejayanMemanggil ada di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Gerbang Utama Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta dan Bunderan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
BACA JUGA :
Veronica Koman, tersangka provokasi asrama Papua di Surabaya
foto: brilio.net/Faris Faizul Aziz
Pantauan brilio.net, sekira pukul 12.00 WIB para demonstran telah mengarah ke pertigaan Colombo sembari terus menggaungkan yel-yel, lagu Darah Juang dan seruan orasi yang menggaungkan berbagai isu.
"Di sini tertindas, di sana tertindas, di mana-mana rakyat tertindas! Ayo lawan kawan-kawan, ayo lawan kawan-kawan, ayo lawan!" seru para demonstran.
foto: brilio.net/Faris Faizul Aziz
Mereka membawa berbagai atribut demo seperti spanduk, pamflet, ikat kepala hingga bendera Merah Putih. Ada juga replika keranda mayat bertuliskan "Telah meninggal akal sehat para wakil rakyat".
Terlihat aparat kepolisian menjaga ketat mulai dari titik kumpul hingga titik kumpul pusat. Para demonstran datang dari ketiga arah yakni dari arah Demangan, Bulaksumur dan Condongcatur. Terjadi kemacetan di Pertigaan Colombo dan sekitarnya.
Demo yang semula diagendakan pukul 13.00 WIB di pertigaan Colombo, Gejayan, akhirnya dimulai pukul 13.45 WIB. Demo diawali dengan suara sirine dengan aksi mati suri. para demonstran terlentang di jalan yang melambangkan matinya demokrasi.
foto: brilio.net/Faris Faizul Aziz
"Pelemahan KPK, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Bagaimana demokrasi untuk rakyat jika RUU tetap disahkan?" kata Debora, salah satu orator pada aksi #GejayanMemanggil.
"Kita sebagai rakyat Indonesia harus memperjuangkan keadilan untuk Indonesia lebih baik," tambah Debora. Aksi demo pun semakin riuh diisi dengan orasi dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta secara bergantian.
foto: brilio.net/Faris Faizul Aziz
Sementara itu, datang tiga mobil bak menuju titik pusat Pertigaan Colombo. Ketiga mobil bak berisi perlengkapan demo seperti sound system, alat musik hingga dua batang bambu. Salah satu mobil bak difungsikan sebagai panggung orasi.
Aksi demo ini berjalan dengan damai dan tertib. Demo diagendakan akan selesai pada sore hari. Panitia Aliansi Rakyat Bergerak mengharapkan agar seluruh area yang digunakan untuk demonstrasi bersih dari massa pada pukul 16.30 WIB.