Brilio.net - Skandal yang dilakukan oleh 4 atlet bola basket putra Asian Games asal Jepang rupanya menarik perhatian publik. Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23) dan Keita Imamura (22) meninggalkan Jakarta pada Senin (20/8) pagi untuk kembali ke Jepang.
Keempat atlet itu dipaksa pulang ke Jepang usai Komite Olimpiade Jepang mengetahui bahwa mereka menyewa pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan dan masih mengenakan seragam tim. Awalnya, keempat atlet itu meninggalkan Athletes Village pada Kamis (16/8) pukul 22.00 WIB hanya untuk makan di salah satu restoran Jepang.
Namun usai makan dan minum, keempat pemuda ini malah ditawari PSK oleh seorang calo yang merupakan pria Jepang dan bisa berbahasa Indonesia. Akhirnya pada Minggu (19/8), keempat atlet ini dilucuti dari keanggotaan mereka sebagai tim nasional.
Pada Senin (20/8) pagi, keempat atlet muda itu akhirnya dipulangkan ke Jepang. Skandal keempat atlet ini pun langsung menjadi perbincangan hangat hingga pejabat senior Yasuhiro Yamashita meminta maaf kepada semua orang.
BACA JUGA :
Ini tarif yang dibayarkan 4 atlet bola basket Jepang ke PSK di Blok M
Rupanya saat kepulangan mereka juga membuat heboh warga bandara setempat. Penasaran seperti apa? Begini sambutan warga saat 4 atlet bola basket Jepang tiba di bandara, seperti dilansir brilio.net dari Kyodo News, Selasa (21/8).
Dalam video tersebut tampak para atlet tertunduk malu. Mereka juga sempat menunduk meminta maaf di hadapan warga saat tiba di bandara.
BACA JUGA :
8 Atlet cantik Asian Games ini gayanya modis, ada yang jadi selebgram
Tak hanya sampai di situ. Sesampainya di Jepang, 4 atlet bola basket putra Asian Games ini langsung melakukan konferensi pers atas skandal tersebut. Empat atlet dan pejabat Komite Olimpiade Jepang mengenakan seragam serba hitam menghadiri konferensi pers di Tokyo dan mengakui kesalahan.
Tampak dua atlet bola basket di ujung kanan dan kiri mengapit pejabat dari Komite Olimpiade Jepang dalam konferensi pers tersebut. Usai mengakui kesalahan di hadapan publik, mereka lalu menunduk minta maaf.