Brilio.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dengan berbagai tudingan bangkitnya komunisme di Indonesia. Bahkan, ada sekelompok orang tak bertanggung jawab yang menuding Jokowi melindungi orang yang terindikasi komunis.
"Saya baru berumur empat tahun ketika PKI dibubarkan. Orangtua saya juga jelas, tinggal di desa mana, kampung mana. Begitu juga kakek dan nenek saya. Semua bisa dicek. Sebetulnya saya malas menanggapi soal PKI ini, tapi sekarang mumpung ada kesempatan, saya bicara," tulis Jokowi di akun resmi Facebook-nya, Senin (5/6).
BACA JUGA :
5 Teroris ini akhirnya memilih untuk bertaubat dan perangi radikalisme
"Dalam acara Kajian Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu lalu, saya menantang siapa pun yang mengetahui adanya PKI atau penganut paham komunis di negeri ini. Pertanyaannya, di mana? Di mana? Kalau ada tunjukkan kepada kita. Kepada saya. Saya gebuk detik itu juga!" tambahnya.
Lanjut dia, komunisme di Indonesia hukumnya sudah jelas. Organisasi komunis juga dilarang tumbuh di Indonesia.
"Soal PKI itu, hukumnya jelas sudah dilarang. Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi. Sekali lagi, saya menegaskan bahwa tak ada ruang bagi komunisme di Indonesia. Sebab, PKI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Tanah Air. Di konstitusi kita jelas, ada Tap MPRS-nya bahwa komunis dilarang di negara kita, Indonesia," terangnya.
BACA JUGA :
5 Orang Indonesia ini ikut ajang pencarian bakat dunia, tampil memukau
Salut dengan sikap tegas Presiden Jokowi!