Brilio.net - Satu tahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada enam varian baru dari virus Sars Cov-2 (Covid-19) tersebar di Indonesia yakni, Delta, Alpha, Beta, Lota, Eta dan yang teranyar adalah varian Kappa. Varian baru Covid-19 Kappa bahkan sudah terdeteksi di Jakarta dan Sumatera Selatan.
Dilansir brilio.net dari Merdeka.com, Selasa (13/7) Virologi dr Yordan Khaedir mengatakan varian baru Covid-19 adalah suatu hal yang pasti terjadi sebagai sifat alami dari virus yang beradaptasi pada sel manusia (sel inang). Varian baru virus Covid-19 Kappa, kata Yordan, masih masuk dalam kategori varian of interest (VOI) yang artinya masih dalam investigasi lebih dalam.
BACA JUGA :
Penjelasan terbaru beda Covid-19 varian delta dengan virus sebelumnya
"Masih under investigation apakah varian ini memang berpengaruh banyak pada proses penularan (transmisi) virus, terapi, atau bahkan pada efektivitas vaksin," kata Yordan yang dilansir dari Merdeka.com, Selasa (13/7).
Menurut Yordan, karakteristik dari varian Kappa yang baru diketahui jika varian tersebut disebut double mutant atau mutasi ganda pada titik sel RNA (ribonucleic acid).
"Varian kappa masih diduga lebih infeksius dibanding Delta, tapi masih perlu investigasi lebih lanjut," ujar dia.
BACA JUGA :
Muncul corona varian delta plus, ini 7 fakta yang perlu diketahui
Lebih lanjut terkait gejala varian Kappa, menurutnya tidak akan jauh berbeda dengan varian Delta walau belum bisa dipastikan secara spesifik.
"Hampir mirip (Kappa-Delta), hanya saja studi di UK untuk varian Delta memang lebih banyak gejalanya batuk kering, sakit kepala yang berlebihan, dan pilek. Jadi masih tidak spesifik untuk gejala dan varian," kata dia.
Sementara untuk tingkat penularannya, Yordan menilai jika varian Kappa memiliki kemampuan yang lebih cepat ketimbang varian lainnya.
"Iya lebih cepat penularannya karena lebih gampang nempel di reseptor yang ada pada sel tubuh manusia, dan ikatannya lebih kuat dibanding varian lainnya," pungkasnya.
Dilansir dari Merdeka.com, Selasa (13/7) sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali merilis hasil pemeriksaan dan analisis terhadap sekuens genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan 553 kasus varian baru Covid-19. Dari 553 kasus varian baru Covid-19, 436 di antaranya merupakan varian Delta atau B16172 asal India.
"Total sudah ada 436 varian Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com, Selasa (6/7).
Berdasarkan peta sebaran varian SARS-CoV-2 Badan Litbangkes Kemenkes RI, ada enam varian Covid-19 di Indonesia. Yakni, varian Alpha, Beta, Delta, Lota, Eta dan Kappa.