Brilio.net - Gunung Bromo tak sekadar batuk. Aktivitas vulkanik gunung yang sering jadi tujuan wisata ini meningkat satu bulan belakangan. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB menyatakan Gunung Bromo erupsi dengan ketinggian asap mencapai 1 kilometer. Selain itu ada suara gemuruh dan lontaran batu pijar hingga radius 50 meter.
"Erupsi G.Bromo meningkat. Tinggi asap 1 km. Terdengar gemuruh. Lontaran batu pijar hingga 50 m. Status Waspada," tulis dia dikutip brilio.net, Rabu (13/7).
BACA JUGA :
10 Meme 'cari mantu' untuk mama papa, kamu udah punya belum?
"Erupsi G.Bromo makin meningkat dibandingkan sebulan terakhir pd 13/7/2016. Kondisi aman kecuali di dlm radius 1 km," tambah dia.
Selain itu, berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMB, secara visual kondisi cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu 8-20C. Asap kawah teramati putih, kelabu kecoklatan sedang-tebal, dan tekanan sedang-kuat. Hujan abu tipis juga terjadi di beberapa desa seperti Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Namun begitu aktivitas masyarakat sekitar masih normal dan tidak ada pengungsian.
Di sisi lain, Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang yang sempat ditutup pada Senin lalu (11/7), sudah kembali dibuka. Penerbangan pun lancar. Hanya saja, yang patut diwaspadai adalah jika kondisi angin ke arah barat hingga barat daya yang bisa memengaruhi lalu lintas penerbangan.
BACA JUGA :
7 Tipe guru waktu murid minta remidi ini kocak abis, gurumu yang mana?
Dalam kondisi Waspada (level II) ini, masyarakat sekitar, wisatawan, maupun pendaki tidak diperkenankan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo. BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BNPB terus melakukan koordinasi untuk rencana kontinjensi. Selain itu, kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.