Brilio.net - Pesawat Rimbun Air PK OTW hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu (15/9) pagi sekitar pukul 07.37 WIT. Pesawat tersebut dilaporkan membawa bahan bangunan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (SAR) Timika, George Leo Mercy Randang mengatakan, hilangnya kontak pesawat tersebut dikarenakan diduga menabrak sebuah gunung.
BACA JUGA :
Sempat hilang kontak, pesawat Rimbun Air ditemukan di Intan Jaya Papua
"Indikasi jika lost contact, pesawat Rimbun diperkirakan menabrak gunung di sekitar Sugapa Intan Jaya," kata Mercy, dikutip brilio.net dari Antara pada Kamis (16/9).
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas Timika dan unsur TNI hari ini telah menemukan kotak hitam pesawat Rimbun Air.
Black box itu ditemukan saat Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi ketiga jenazah ke Bandara Sugapa dengan berjalan kaki pada Kamis (16/9) sekitar pukul 04.30 WIT. Saat ini kotak hitam tersebut tengah dibawa ke Timika.
BACA JUGA :
Bupati Kepulauan Seribu sebut ada pesawat jatuh di perairan Pulau Laki
foto: istimewa
"Tim sekarang ini sedang dalam perjalanan mengevakuasi black box dari lokasi kejadian ke Sugapa dengan berjalan kaki. Kalau tidak ada hambatan hari ini juga black box itu sudah bisa dibawa ke Timika bersama 10 personel Basarnas," lanjut Mercy.
Dari hasil survey pencarian selama 30 menit dengan menggunakan pesawat Asian One Air dan Intan Jaya Angkasa, baru terlihatlah posisi jatuhnya pesawat tersebut.
"Hasil 344'45.00S-13659'59.50E. Terlihat PK-OTW posisi pesawat di hutan dalam dan curam , PK-OTW dalam keadaan hancur," jelasnya.
Sementara itu , Mercy mengatakan dua armada pesawat perintis sudah siap di Bandara Bilogai Sugapa untuk membawa jenazah pilot Hj. Mirza, co pilot Fajar dan teknisi Iswahyudi.
"Pesawat belum berangkat dari Sugapa karena di sana masih kabut. Yang jelas di Bandara Timika sudah disiagakan mobil ambulance untuk membawa jenazah para korban ke RSUD Mimika untuk proses selanjutnya," pungkasnya.