Brilio.net - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sejak pagi terus melakukan pencarian korban yang masih terjebak di antara reruntuhan puing bangunan usai terjadi gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk mencari korban yang masih tertimbun di bawah puing bangunan tersebut, pihaknya menggunakan alat life detector.
"Jadi prinsip kerja life detector ketika ada orang tertimpa bangunan maka alat kami hidupkan. Pada prinsipnya alat tersebut bekerja berdasarkan GSM, bagi korban yang masih memiliki handphone yang masih aktif di radius 100 meter itu kami akan tau dan mudah terdeteksi sehingga korban yang masih hidup itu yang akan kami prioritaskan," kata Sutopo di Gedung Graha BNPB, Kamis (8/12).
BACA JUGA :
52 Korban jiwa dalam gempa bumi 6,5 SR Aceh, diperkirakan bertambah
Oleh karena itu, lanjut Sutopo, Tim SAR hingga saat ini masih terus fokus terhadap pencarian korban yang masih belum diketemukan sehingga dibutuhkan waktu selama 7 hari. Sebab, selama 7 hari tersebut para korban masih bisa dikatakan bernyawa. BNPB telah menerjunkan 1.164 personel dalam melakukan operasi pencarian korban.
"Kalau kamu melihat kecepatan untuk melakuan evakuasi sangat cepat dari kejadian kemarin sampai malam data terus berkembang," tukasnya.
Perkembangan terbaru untuk jumlah korban meninggal akibat gempa di Tanah Rencong ini mencapai 102 orang. Sementara itu 136 orang luka berat dan 616 jiwa luka ringan.
BACA JUGA :
Korban gempa bumi 6,5 SR di Pidie Jaya terus bertambah