1. Home
  2. »
  3. Serius
3 Agustus 2019 12:02

Cerita ayah Aurellia soal kerasnya latihan paskibraka Tangsel

"Kita dengar Paskib di Tangsel ini melebihi porsi pelatihan Paskib sewajarnya," ungkap sang ayah. Muhammad Bimo Aprilianto

Brilio.net - Jelang memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun, kabar duka datang dari salah seorang calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan. Aurellia Qurotta Ain meninggal dunia sebelum bertugas. Ia seharusnya bertugas membawa baki Sangsaka Merah Putih pada Upacara Kemerdekaan RI yang ke-74 Tingkat Kota Tangerang Selatan.

Faried Abdurahman yang merupakan ayah dari Aurellia mengaku sudah melihat gelagat sang anak berbeda dari biasanya. Faried melihat perubahan perilaku putrinya itu sejak dua minggu lalu sebelum meninggal dunia.

BACA JUGA :
Aurellia Qurrota Ain pembawa baki bendera 17 Agustus meninggal dunia


"Jadi sebenarnya ada perubahan yang kita rasakan dalam dua minggu terakhir. Dia bilang dia capek, dia bilang latihan hanya sampai tanggal 31. Dan selama beberapa hari terakhir kami berdinas dia minta kita pulang, kangen," ucap Faried, Jumat (2/8), di perumahan Taman Royal 2, Kota Tangerang seperti brilio.net lansir dari Merdeka.

Ayahnya mengungkapkan kalau putrinya yang kerap disapa Aurel ini memang memiliki tanggung jawab yang tinggi. Terlebih kedua orangtuanya adalah pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang juga punya kesibukan tinggi. Meski begitu, lanjut Faried, Aurel memang gemar mengikuti kegiatan di berbagai kesempatan di sekolahnya.

Dari SMP di Al Azhar, Aurel dikenal aktif berorganisasi. Ia mengikuti beberapa organisasi yang ada di sekolahnya tersebut. Diungkapkan ayahnya, kalau Aurel ini punya fisik yang kuat. Selain itu, ibunya yang berasal dari keluarga Paskibra juga membuat rasa tanggung jawab tinggi ada di sosok anaknya.

BACA JUGA :
4 Fakta meninggalnya Tales Soares, model yang pingsan saat catwalk

Pada awalnya, Faried tidak memiliki firasat apapun terkait putrinya. Dia memang beberapa kali mendengar cerita-cerita terkait kegiatan pelatihan paskibra di Tangsel.

"Ada cerita-cerita yang disampaikan ke kita. Memang agak berubah akhir-akhir ini, kita dengar Paskib di Tangsel ini melebihi porsi pelatihan Paskib sewajarnya. Padahal kami tahu porsi latihan Paskibra itu seperti apa, ini tidak wajar," ungkap Faried.

Aurel diketahui sudah berlatih sejak 9 Juli lalu. Pelajar SMN Al Azhar BSD itu ditugaskan membawa baki bendera pusaka merah putih saat upacara HUT ke-74 RI di Lapangan Cilenggang, Tangerang Selatan.

Menurut Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Warta Wijaya, saat shubuh almarhumah yang sudah siap menuju lokasi pelatihan tiba-tiba terjatuh saat masih di rumah. Selanjutnya, Warta menyebutkan kalau ia mendapat informasi dari teman sekolah Aurel kalau Aurel telah meninggal Dunia.

"Dia salah satu anak yang paling bersemangat dan terbaik dalam menjalani latihan. makanya almarhumah sebelumnya kita plot untuk membawa baki bendera," katanya.

Warta mengatakan, Aurel memang rutin berlatih sejak masa pelatihan digelar. Di matanya, kelas XI jurusan MIPA selalu bersemangat mengikuti latihan. Kabar meninggalnya Aurel sempat ramai diperbincangnkan. Dikarenakan adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan senior semasa latihan.

"Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut hoaks," tegas Warta.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags