foto: Tiktok/@dewi.centong
BACA JUGA :
11 Gaya ABG Citayam Fashion Week catwalk bak model profesional, modis
Unggahan yang dibagikan melalui media sosial Instagram pun lantas mendapatkan 3 poin komentar dari MUI Payakumbuh.
"Yth, ibu Camat Payakumbuh Timur. Kami mohon dengan hormat agar postingan ibu ini dapat dihapus, dengan beberapa pertimbangan," tulis akun Instagram@muipayakumbuh.
"1. Konten ini tidak sesuai dengan orma agama dan budaya adat Minangkabau yang bernasfkan islam. Dimana Falsafah Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah menjadi acuan hukum dan norma di masyarakat. Mohon ibu memperhatikan pula "alua jo patuik" sebelum membuat konten yang akan menjadi sorotan publik. Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren viral, karena iibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/teladan bagi masyarakat.
BACA JUGA :
9 Potret beda rumah seleb ABG Citayam, punya Bonge lewat gang sempit
2. Benar ibu sudah memakai jilbab. Tapi pakaian tersebut bukan mengikuti apa yang diajarkan syariat islam. Dalam kaidahnya pakaian muslimah harus menutupi aurat secara sempurna. Tidak boleh ketat/memperlihatkan lekuk tubuh, transparan. Apalagi model fashion yang ibu ikuti tersebut adalah tabarruj orang-orang jahiliyah yang dikecam dalam syariat (QS al-ahzab:33). Hal ini bertentangan dengan karakter Gadih Minang yakni budaya malu.
3. Jika ibu bermaksud untuk mempromosikan Tenun Balai Panjang, maka tidaklah dengan cara 'murahan' ala anak-anak Citayam itu pakaian Bundo Kanduang di Ranah Minang ini dipromosikan. Setahu kami, pakaian para bundo kanduang melekat dengan identitas kehormatan dan harga diri yang tinggi. Jadi, sama sekali tempatnya bukan di jalanan," jelas akun Instagram MUI Payakumbuh, dikutip brilio.net dari Tiktok Dewo.centong.
foto: Tiktok/@dewi.centong
Dalam unggah dalam video yang berdurasi kurang lebih 19 detik, Dewi mengutarakan rasa terima kasih kepada para warga.
"Terima Kasih warga Kecamatan Payakumbuh Timur. Semoga dilain waktu kita akan berjumpa kembali entah itu sebagai apa. Terima kasih atas dukungannya selama ini dan ribuan terima kasih juga thd niniak maak tigo nagari di Kecamatan Payakumbuh Timur atas dukungan dan semangatnya selama ini," tambahnya.
Video yang diunggah ini pun dibanjiri berbagai pertanyaan dari netizen mengenai hal pencopotan tersebut.
"Kenapa harus dicopot jabatannya?" tanya akun cheii
"Padahal dengan teguran sudah cukup, kenapa harus sampai dipecat? tanya akun @penikmatsenja.
Tidak hanya itu, ada juga netizen yang merupakan teman dari camat Payakumbuh itu yang menceritakan bahwa Dewi merupakan orang yang orang baik.
"Dewi ini temen, sahabat, adik bagi saya. Saya tahu kebaikan hatinya, tahu bagaimana perjuangannya sebagai orang tua tunggal membesarkan kedua putrinya," ucap akun @erikac.