Brilio.net - Masih banyak cerita menarik yang tersisa dari berlangsungnya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019, Minggu (20/10) kemarin. Momen dilantiknya Joko Widodo sebagai Presiden untuk kedua kalinya ini disambut ucapan selamat oleh beberapa kepala negara yang datang langsung.
Selain hendak memberi ucapan selamat atas terpilihnya pasangan presiden dan wakil, kebanyakan dari mereka juga ingin membahas sedikit perihal hubungan bilateral Indonesia dan negaranya.
BACA JUGA :
4 Fakta Raja Swaziland Mswati III, punya 15 istri dan 23 anak
Dari sekian banyak pemimpin negara yang hadir, salah satu yang menyita perhatian publik adalah perwakilan Kerajaan Eswatini. Mungkin banyak yang masih belum familiar dengan negara kecil di selatan Afrika yang tidak memiliki pantai itu.
Kerajaan Eswatini yang juga dikenal sebagai Kerajaan Swaziland terletak di antara Afrika Selatan di sebelah baratnya dan Mozambik di timur.
Raja Mswati III hadir dengan pasangan, serta ditemani oleh sang putri yang turut menarik perhatian publik karena gaun yang dikenakannya. Jika sosok rajanya sempat mencuri perhatian, lalu bagaimana dengan Kerajaan Eswatini itu sendiri?
BACA JUGA :
Momen Jokowi salam dan cium ibunda usai dilantik jadi Presiden
Berikut ini deretan fakta menariknya, seperti brilio.net lansir dari liputan6.com pada Senin (21/10).
1. Awalnya bukan bernama Eswatini.
foto: pixabay.com
Swaziland adalah nama kolonial dari negara itu, yang digunakan selama 50 tahun pertama sejak kemerdekaan. Namun, pada April 2018, Raja Mswati III memutuskan untuk menghidupkan kembali nama Swati di negara itu, Eswatini, dan mengumumkan untuk menghibur banyak orang bahwa negara itu akan dinamai Kerajaan Eswatini.
2. Raja punya banyak istri.
foto: Biro Pers Istana
Raja Eswatini menganut paham poligami. Mswati III memiliki 15 istri sedangkan ayahnya, Sobhuza II (raja yang paling lama memerintah dalam sejarah) memiliki 70. Itu membuat jumlah pangeran dan putri kerajaan menjadi sangat banyak.
Anggota keluarga kerajaan dapat terlihat dengan jelas di tengah keramaian karena hanya mereka berhak mengenakan bulu merah di rambut mereka.
3. Semua hal dapat diekspresikan melalui tarian.
foto: liputan6.com
Tarian telah menjadi kunci identitas budaya Swazis, dan setiap anggota komunitas diharapkan untuk berpartisipasi selama perayaan budaya.
Setiap tahunnya, 10.000 wanita muda tampil untuk Bunda Ratu di Umhlanga (Reed Dance Festival), sementara para pria mendapatkan giliran mereka di hadapan raja di Incwala, yang berlangsung selama titik balik matahari musim panas. Tidak mengherankan, jika para penari menjadi bagian terpenting dari perayaan 50:50.
4. Dikelilingi oleh badak.
foto: pixabay.com
Eswatini berbatasan dengan Taman Nasional Kruger, dan banyak hewan di taman ini dapat dilihat langsung dari cagar alamnya. Masing-masing dari hewan Lima Besar (gajah, badak, macan tutul, kerbau, dan singa) ada di sana, tetapi jumlah badak di taman inilah yang paling banyak.
5. Wanita tak diperbolehkan makan jeroan (kepala dan kaki sapi).
foto: pixabay.com
Di Eswatini, telah menjadi kebiasaan bagi wanita untuk tidak memakan kepala atau kaki sapi. Diyakini bahwa jika seorang wanita makan otak sapi, dia akan menjadi cerdas; jika dia makan lidah, dia akan berbicara kembali dengan suaminya; dan jika dia makan kakinya, dia akan lari.
Untuk alasan yang sama, di Swazis, suami tidak diperkenankan untuk membelikan sepasang sepatu untuk istrinya.