Brilio.net - Pembangunan infrastruktur terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satu infrastruktur yang saat ini tengah gencar dibangun ialah tol. Pemerintah telah membangun beberapa tol di Sumatera dan Jawa.
Proyek tol tersebut banyak yang telah selesai dan siap dipakai. Kementerian PUPR pun sudah meresmikan penggunaan jalan tol. Salah satunya menyatakan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 503 kilometer (km) siap digunakan saat Mudik Lebaran 2019.
BACA JUGA :
Unik, jemaah masjid ini tadarus dengan Alquran raksasa
View this post on InstagramA post shared by Kementerian PUPR (@kemenpupr) on
BACA JUGA :
7 Foto perbedaan Instagram vs realita ala cewek ini benar adanya
Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Jumat (10/5), tol tersebut terdiri dari tol operasional sepanjang 278 km yakni Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 km, Palembang-Indralaya sepanjang 21,93 km, tol Medan-Binjai Seksi 2 dan Seksi 3 sepanjang 10,46 km, tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 62,11 km dan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa sepanjang 42,7 km.
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membuka tol fungsional sepanjang 225 km, yang terdiri tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 189 km, tol Kayuagung-Palembang-Betung sepanjang 33 km, dan tol Medan-Binjai Seksi 1 sepanjang 2,8 km.
Untuk melihat kesiapan ruas tol yang fungsional, Kementerian PUPR melakukan pemantauan kesiapan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 185 Km.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, menjelang arus mudik lebaran 2019, pihaknya terus memantau secara rutin jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung hingga H-10 perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.
Kita terus lihat perkembangannya, guna memastikan kesiapan jalan tol ini dapat di lalui secara fungsional," jelas Danang Parikesit.
foto: Liputan6.com
Pada Jalan Tol Trans Sumatera terdapat 1 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar KM 20+700. Selain jalan tol, ruas jalan nasional sepanjang 7.918 km di Sumatera juga siap digunakan saa mudik Lebaran nanti. Ruas ini terdiri dari Jalan Lintas Barat 2.563 km kondisi mantap 97 persen, Jalan Lintas Timur 3.017 km kondisi mantap 93 persen dan Jalan Lintas Tengah 2.338 km kondisi mantap 94 persen.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyatakan, jalan tol Trans Jawa sepanjang 965 kilometer (km) sudah siap digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini. Angka ini sekitar 82,6 persen dari total panjang tol yang mencapai 1.167 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya mengaku berupaya seoptimal mungkin, agar mudik Lebaran tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dari sisi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan.
"Pada arus mudik 2019, pemudik mayoritas masih menggunakan moda jalan sebagai pilihan," ujar Basuki Hadimuljono.
Kementerian PUPR melalui Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) juga telah menetapkan tarif tol Trans Jawa yang beroperasi secara komersil.
Berikut daftar tarif tol Trans Jawa 2019, khususnya untuk kendaraan golongan I:
Merak-Probolinggo
1. Merak-Probolinggo Rp 775.500
2. Merak-Cirebon (via GT Kanci) Rp 192.000
3. Merak-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 180.000
4. Merak-Semarang Rp 397.500
5. Merak-Solo Rp 474.500
6. Merak-Surabaya Rp 723.500
7. Merak-Pasuruan (Grati) Rp 775.500
Jakarta-Probolinggo
1. Jakarta-Probolinggo Rp 727.500
2. Jakarta-Cirebon (via GT Kanci) Rp 144.000
3. Jakarta-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 132.000
4. Jakarta-Semarang Rp 349.500
5. Jakarta-Solo Rp 426.500
6. Jakarta-Surabaya Rp 675.500
7. Jakarta-Pasuruan (Grati) Rp 727.500
8. Jakarta-Merak (via JORR) Rp 63.000
Probolinggo-Merak
1. Probolinggo-Merak Rp 775.500
2. Probolinggo-Surabaya Rp 52.000
3. Probolinggo-Solo Rp 301.000
4. Probolinggo-Semarang Rp 383.000
foto: Liputan6.com
Pengguna tol kemungkinan besar jumlahnya akan naik. Pasalnya volume kendaraan jalur darat pada masa mudik Lebaran 2019 diprediksi naik hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan antara lain dipicu tingginya harga tiket pesawat, membuat masyarakat mengalihkan perjalanan lewat darat.
Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ), Joko Santoso mengatakan, tingginya harga tiket pesawat membuat masyarakat beralih menggunakan moda transportasi darat karena secara hitungan biaya pengeluaran jauh lebih hemat.
"Prediksinya naik 10 persen (jalur darat) dari yang lalu karena ada dampak dari kenaikan tarif pesawat sebenarnya, jadi akan ada peningkatan beralih ke penggunaan kendaraan pribadi," kata Joko Santoso.
Seperti diketahui, polemik harga tiket pesawat saat ini masih menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat kenaikan harga tiket telah berdampak pada penurunan penumpang domestik sebesar 21,94 persen dari 7,73 juta Maret 2018 menjadi 6,03 juta Maret 2019.
Sebelumnya juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik Lebaran 2019 akan berkurang karena masih tingginya harga tiket pesawat terbang.
"Ya kalau tahun lalu angkutan udara kira-kira tumbuhnya 4 persen ya, dan kalau tahun ini sekitar 10 persen pindah ke angkutan lain, seperti laut dan darat juta kereta api untuk menampungnya," kata Budi Karya.