Brilio.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia mendapatkan tambahan vaksin selama Agustus-Desember 2021, sebanyak 331.675.000 dosis, dengan rincian 258.675.000 yang sudah fixed, dan 73.000.000 yang unfixed atau menunggu perkembangan lebih lanjut.
Momen tersebut disampaikan Jokowi dalam Kongres ISEI XXI dan Seminar Nasional 2021 secara virtual lewat Youtube PP ISEI di Jakarta, Selasa (31/8).
BACA JUGA :
Memilih untuk divaksin, wanita ini diancam cerai sang suami
"Kita juga akan mendapatkan tambahan vaksin selama Agustus-Desember 2021 sebanyak 331.675.000 dosis, dengan rincian 258.675.000 yang sudah fixed, dan 73.000.000 yang unfixed atau menunggu perkembangan lebih lanjut," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa sekarang ini pemerintah akan mempercepat vaksinasi Covid-19 agar memenuhi target untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Menurut penuturan Jokowi, saat ini sebanyak 61,5 juta atau 29,5 persen masyarakat Indonesia telah mendapat vaksin tahap pertama, dan 34,8 juta atau 16,7 persen masyarakat sudah mendapat vaksinasi tahap kedua.
BACA JUGA :
Momen Sumanto disuntik vaksin Covid-19, ungkap wejangan unik
Kabar bahagia juga disampaikan bahwa sejauh ini kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sebesar 86,9 persen. Angka kesembuhan pun lebih tinggi jika dibandingkan penambahan kasus terkonfirmasi positif.
"Alhamdulillah kasus Covid-19 Indonesia sudah melewati puncaknya dan turun signifikan dalam 2 pekan terakhir. Penurunan BOR (Tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit) nasional saat ini 27 persen," kata presiden.
Meski demikian, presiden tetap mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap meningkatkan kesadaran mereka di tengah kondisi seperti sekarang ini. Setiap orang masih diwajibkan untuk menjaga protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Ketersediaan obat antivirus dan oksigen juga tetap menjadi prioritas, paket vitamin dan obat untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga terus kita distribusikan ke seluruh daerah," pungkas Presiden Joko Widodo.