Brilio.net - Tubuh MR, balita laki-laki berusia 3,5 tahun yang terseret arus selokan saat bermain hujan, akhirnya ditemukan. Setelah empat hari pencarian intensif oleh tim SAR gabungan, jasad balita ini ditemukan di balik tumpukan eceng gondok di sungai dekat SMPN 34 Surabaya.
Kejadian tragis ini bermula ketika MR bermain air hujan bersama dua temannya di selokan depan rumahnya di Jalan Babatan, Wiyung, Surabaya. Rekaman CCTV yang merekam momen tersebut sempat viral di media sosial. Proses pencarian melibatkan berbagai pihak termasuk Basarnas, BPBD, hingga aparat kepolisian.
BACA JUGA :
Penjual bakso ini perbaiki jalan di desanya pakai uang pribadi, total biayanya nyaris Rp10 miliar
Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Aprianto, membagikan cerita di balik penemuan jasad MR. Menurutnya, jasad ditemukan berkat ekskavator yang digunakan untuk mengeruk tumpukan eceng gondok. Tim awalnya kesulitan karena banyaknya eceng gondok yang memenuhi sungai.
foto: Instagram/@call112surabaya
BACA JUGA :
Cewek ini dinikahi guru SD-nya, begini 10 kisahnya, potret saat berpayung daun pisang bikin baper
"Betul korban ditemukan dibalik eceng gondok setelah ekskavator mengeruk eceng gondok terlihat jenazah bayi ada di balik eceng gondok," ujarnya, dikutip brilio.net pada Minggu (29/12).
Eko menjelaskan bahwa tubuh MR sempat kembali hanyut sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh petugas Basarnas. Hal ini sempat menyulitkan karena derasnya aliran sungai dan banyaknya eceng gondok yang menghambat gerakan tim penyelamat.
"Saat ditemukan, kondisi balita MR sudah tidak bernyawa dan tubuhnya membiru," ucap Eko.
Menurut Eko, tubuh MR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB saat alat berat mengeruk eceng gondok di sungai tersebut. Jenazah yang sempat hanyut kembali akhirnya berhasil diamankan oleh petugas di seberang sungai.
"Untuk lebih pastinya jenazah langsung kami bawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya," pungkas Eko.
foto: Instagram/@call112surabaya
Sebelumnya, Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan sejak hari pertama insiden tersebut. Tim gabungan bahkan mendirikan pos darurat di sekitar lokasi untuk mempercepat proses pencarian.
"Sampai kemarin malam belum ketemu. Kami melakukan pencarian hingga ke sungai di dekat wilayah Babatan," ujarnya kepada jurnalis di Surabaya, Rabu (25/12/2024).
Kapolsek juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat musim hujan tiba. Kejadian seperti ini bisa dicegah jika anak-anak diawasi dengan baik, terutama ketika hujan deras turun.
"Kami mengimbau kepada warga sejak menjelang musim hujan, anaknya untuk diawasi, jangan sampai nanti ada kejadian seperti ini," ujarnya.
MR diketahui bermain air hujan bersama dua temannya saat insiden terjadi. Menurut keterangan keluarga, dia keluar rumah tanpa sepengetahuan orang tua. Tak lama setelah itu, mereka diberi tahu oleh saudara bahwa MR telah terseret arus selokan. Proses pencarian dimulai dari gorong-gorong dekat rumah hingga ke aliran sungai terdekat.
Setelah upaya keras tim pencari, tubuh MR berhasil ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak di musim hujan, terutama di area yang berisiko seperti selokan atau sungai.