Brilio.net - Sebelumnya sempat heboh di dunia akademisi, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) dicopot dari jabatannya sebagai dekan. Proses pemecatan tersebut diduga berkaitan dengan pendapatnya yang menolak program dokter asing di Indonesia. Dia lantas mendapat panggilan oleh Rektorat Unair dan mendapat keputusan pencopotan beberapa hari setelahnya.
Pemberhentian tersebut lantas membuat sejumlah civitas akademika FK Unair menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menunjuk agar Budi Santoso tidak diberhentikan sebagai dekan. Kabar tentang pencopotan ini lantas menjadi perbincangan di berbagai media sosial.
BACA JUGA :
Demi bisa naik gaji Rp30 juta, perempuan ini rela izinkan suaminya selingkuh dengan bos wanitanya
Atas berbagai kritik dan kehebohan yang terjadi, akhirnya, Rektor Unair Prof Muhammad Nasih membatalkan keputusan pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai dekan Fakultas Kedokteran. Muhammad Nasih mengatakan bahwa pembatalan keputusan ini dilakukan setelah dia menerima surat dari Budi Santoso.
BACA JUGA :
Kisah cewek 'ketempelan' pocong di pasar malam ini berujung tukeran nomor, endingnya malah PDKT
"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof Bus. Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat kembali," kata Prof Nasih, dikutip dari antaranews.com pada Rabu (10/7).
Namun dalam keterangannya, dia tampak enggan untuk menjelaskan alasan pemberhentian Budi Santoso secara rinci. Dia hanya menganggap itu hanyalah masa lalu. Baginya, lebih baik saat ini fokus terhadap masa depan Unair.
"Itu masa lalu, yang penting sekarang kami fokus ke depan untuk Unair yang kita cintai," katanya.
Guru besar bidang ekonomi itu mengambil analogi sebagaimana orang pacaran. Merupakan hal yang wajar baginya bila hubungan tiba-tiba kandas. Karena itu dia juga mewajarkan pemecatan yang terjadi pada Budi Santoso. Karena itu, ia melanjutkan sebaiknya tidak usah baperan dalam menghadapi masalah ini.
"Ini kan biasa saja. Jadi sampean ketemu, pacaran, terus ada masalah apa tiba-tiba putus, kan biasa kan. Jadi tidak usah baperan," katanya
Saat ini, baginya semua sudah selesai. Mantan dekan FK Unair itu kini dikembalikan untuk memegang jabatannya. Prof Muhammad Nasih melanjutkan bahwa Budi Santoso akan kembali berkantor sebagai dekan mulai hari ini, Rabu (10/7).
Tapi Insya Allah semua sudah oke, kami sudah baca surat Prof Bus dan sudah kami angkat kembali jadi Dekan Fakultas Kedokteran," ujar Nasih.
"Besok pagi beliau sudah ngantor kembali," lanjutnya.
Selanjutnya, Budi Santoso juga mengungkap rasa syukur karena semua polemik sudah selesai. Secara personal, dia juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi kepada Rektor Unair.
"Alhamdulillah semuanya sudah berakhir. Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf kepada bapak rektor, mungkin saya bermaksud untuk mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatan, sehingga daya menggunakan institusi, ini yang mungkin salah saya," katanya.
Budi Santoso juga bersyukur karena Rektor Unair telah memaafkan dan membuka kesempatan kedua untuk menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Unair.
"Alhamdulillah bapak rektor sudah memaafkan dan semuanya saya serahkan kembali ke bapak rektor," pungkasnya.