Brilio.net - Kisah pilu dialami wanita bernama Dini Sera Afrianti (29) yang diduga tewas dianiaya oleh kekasihnya. Terduga pelaku penganiaya mendiang yang akrab disapa Andin ini adalah Gregorius Ronald Tannur, yang diduga anak dari anggota DPR RI. Andini meninggal dunia setelah dianiaya di tempat karaoke Blackhole KTV Surabaya pada Rabu (4/10) dini hari.
Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polrestabes Surabaya. Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemamura Alfarauq, menjelaskan tewasnya korban usai mengalami kekerasan yang diduga dilakukan Ronald. Akibat penganiayaan tersebut, di tubuh Andin banyak luka memar, lebam, dan bekas terseret.
BACA JUGA :
Momen isak tangis Bharada E pecah usai divonis 1,5 tahun, disambut riuh pendukungnya
Pihaknya menjelaskan, Andin sempat mengirimkan pesan suara kepada salah satu keluarganya. Andin mengatakan dirinya ditendang oleh pelaku, padahal ia tidak mengetahui kesalahan yang diperbuatnya hingga menerima pukulan tersebut.
"Kami menyimpan voice note pada saat korban mengalami penganiayaan oleh R. Almarhumah bilang, 'Saya gak tahu salah apa, tapi ditendang terus sama dia'. Voice note itu sudah ter-transmisi ke kami," jelas Dimas, dikutip brilio.net dari Liputan6.com.
Selama mengalami kekerasan dari Ronald, Andin tidak pernah menceritakannya kepada siapapun. Teman dekatnya tidak pernah mendengar Andin mengeluhkan kekerasan yang dialaminya. Padahal, teman-temannya banyak mengetahui jika Andin memiliki bekas luka di tubuhnya.
BACA JUGA :
Terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan berencana, Bharada E dituntut 12 tahun penjara
foto: TikTok/@bebyandine
Sebelum meninggal dunia, Andin sempat membuat konten video di TikTok yang mencurahkan perasaannya. Ia seperti memiliki firasat mengenai kekerasan yang mengancam nyawanya. Wanita asal Sukabumi, Jawa Barat tersebut mengunggah videonya yang menunjukkan dirinya akan segera mengalami kekerasan dari kekasihnya.
"Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh, cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya. Chuakss," tulis Andin dalam video berdurasi 17 detik, dikutip dari TikTok pribadinya @bebyandine, Jumat (6/10).
Dimas menduga jika awal permasalahan ini dipicu adanya orang ketiga dalam asmara Andin dan Ronald. Keduanya baru menjalin asmara selama kurang lebih lima bulan.
"Sempat ada cerita juga si cowok ini memiliki pasangan lain, tetapi korban mencoba untuk memaklumi," pungkasnya.
foto: TikTok/@bebyandine
Satreskirm Polrestabes Surabaya memeriksa sebanyak 15 saksi untuk melakukan pendalaman. Hingga kini belum ada pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami periksa beberapa saksi, baik rekan korban, security di lokasi dan saksi-saksi yang (melihat) korban meninggal dunia," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukomono.
Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Hendro menyebut ada lima titik CCTV yang diperiksa, antara lain lokasi hiburan malam, lobi hiburan malam, parkiran mal, apartemen korban, dan rumah sakit.
Korban saat ini sudah dibawa ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soetomo untuk menjalani autopsi. "Saat ini masih dilakukan autopsi. Kita tunggu hasilnya nanti. Hasil autopsi akan dijadikan bahan penyelidikan," pungkasnya.