Brilio.net - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendapat nasihat dari tokoh agama, Kiai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus). Pemuka agama kondang itu berpesan agar Mahfud berhati-hati dengan jabatan yang diemban saat ini.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelum digantikan KH Ma'ruf Amin itu mengatakan jika jabatan bisa mengubah seseorang.
BACA JUGA :
Paranormal ramal karier Ahmad Dhani di politik bakal sukses
"Hati-hati lho sampeyan (kamu), jabatan itu merusak wong (orang)," ucap Gus Mus saat memberi tausyiah di peringatan haul Gus Dur Ke-10 di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu malam seperti dikutip Brilio.net dari Antara, Minggu (29/12).
Mendengar itu, Mahfud hanya mesem-mesem sembari mengangguk-angguk. Sementara para jamaah tertawa. Gus Mus melanjutkan, ia bercerita soal pengalamannya memiliki jabatan sebagai Rais Aam PBNU dulu.
"Saat saya menjabat Rais Aam sebentar, rasanya saya harus terus berfatwa," kata Gus Mus yang kembali membuat hadirin tertawa.
BACA JUGA :
3 Keputusan unik Prabowo Subianto usai jadi Menteri Pertahanan
Menurut Gus Mus, Mahfud MD adalah seorang Kiai yang tertutupi oleh jabatan. Ia pun sempat sedih mengapa seorang Kiai seperti Mahfud MD mendapat celaan warganet di media sosial.
"Ini (Mahfud) kiai ketutupan pangkatnya dilecehkan di media sosial itu. Saya mengikuti itu," kata Gus Mus.
Lebih lanjut,Gus Mus juga membaca komentar warganet yang menuduh Mahfud tidak mengerti dalil.
"Enggak ngerti dalil bagaimana, ini kan Kiai Madura," kata Gus Mus.
Ia menyebut warganet seolah-olah lupa jika Mahfud seorang kiai dan menganggap karena Mahfud sudah menjadi Menteri Koordinator, maka ilmu yang ia punya pun menjadi hilang.
"Saya pun bisa lupa kalau Mahfud itu seorang kiai. Sudah jadi Menko Polhukam," kata Gus Mus.