Brilio.net - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meninggalkan RSPAD Gatot Soebroto beberapa waktu lalu. Kini ia dalam kondisi yang terus membaik setelah positif corona Covid-19.
Menhubtelah pulih dan mengikuti rapat kabinet hari ini, Senin (27/4). Dalam agenda terpisah, dia menyatakan rasa syukurnya atas kesembuhan dirinya dari virus corona.
BACA JUGA :
Sembuh dari corona, Menhub Budi Karya ikut rapat kabinet terbatas
"Semua ini kehendak Allah, lalu kerja keras RSPAD dan tentu doa dari rekan-rekan, bahkan saya mengatakan, ini adalah mukjizat bagi saya," kata Budi dalam konferensi pers virtual seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (27/4).
"RSPAD punya kualifikasi yang baik dan punya personal approach yang bagus. Ini bisa jadi contoh yang baik untuk rumah sakit yang lain. Kemudian mereka disiplin, saya harus hormat dan mengikuti apa yang disampaikan dan alhamdulillah, improve," imbuhnya.
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigadir Jenderal TNI dr A Budi Sulistya menyatakan, pihaknya bersama tim dokter merawat Menhub Budi selama 17 hari, 13-31 Maret 2020. Saat ini, kondisi Menhub dinyatakan sudah sehat namun masih harus melakukan kontrol kesehatan agar semakin pulih.
BACA JUGA :
Positif Corona, ini dukungan publik figur untuk Budi Karya Sumadi
"Sampai saat ini, Pak Budi sudah dua kali pemeriksaan PCR Covid-19, hasilnya negatif. Jadi dari kriteria kesembuhan, beliau sudah negatif dan saat ini masih dalam tahap pemulihan yang berkaitan dengan latar belakang penyakit sebelumnya," kata dr Budi Sulistya.
Dokter pun masih harus memantau kondisi kesehatan Budi Karya. Menhub Budi masih dalam proses pemulihan, serta perawatan beberapa penyakit yang menjadi latar belakang sebelumnya.
"Prinsipnya kondisi beliau pada saat ini sudah dalam proses pemulihan dan memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home, di samping beliau tetap kontrol dan dalam perawatan tim dokter," jelasnya.
foto: Instagram/@budikaryas
Budi membeberkan, penyebab dirinya terinfeksi virus corona lantaran aktivitas yang terlalu berlebihan saat virus tersebut masuk ke Indonesia. "Saya memang melakukan kegiatan fisik yang mungkin berlebihan, sehingga pas ada virus, terpaksa harus terkena," ujar Budi.
Menurutnya, di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bukan hanya dirinya yang tertular virus corona. Dia pun masih belum mengetahui secara pasti kapan dan di mana dirinya dan tujuh orang lainnya di Kemenhub tertular virus corona.
"Bukan saya saja, di Kemenhub ada rombongan saya, kurang lebih ada tujuh. Saya tidak tahu kena (tertular) di mana, dan masing-masing terpencar," kata Budi.
Dari delapan orang di Kemenhub yang terpapar virus corona, dirinyalah yang memiliki usia paling tua, yakni 63 tahun. Dia pun berterima kasih kepada tim dokter RSPAD yang merawatnya hingga sembuh.
"Saya termasuk usia paling tua, karena saya 63 tahun, yang lain paling tinggi 60 tahun. Oleh karenanya saya berterima kasih ke RSPAD, dokter, dan seluruh tim yang luar biasa dan berdedikasi," kata dia.
Budi mengatakan, sejak dirinya keluar dari RSPAD Gatot Soebroto pada 31 Maret 2020, justru pihak dokter yang mendatanginya di rumah.
"Jadi, karena saya pikir RSPAD bisa digunakan orang lain, dan saya kalau di rumah mungkin lebih rileks. Saya dirawat di rumah, dirawat bersama istri dan anak, dan itu tidak kurang dua dan tiga dokter datang ke rumah. Saya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini. Roso-rosonyo seperti rojo," kata dia.