Brilio.net - Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas sejak Minggu (4/12) pukul 02.46 WIB. Sejak Minggu pukul 12.00 WIB Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) juga menyatakan status Gunung Semeru naik dari level 3 atau siaga menjadi level 4 atau awas.
Imbas dari erupsi Gunung Semeru menyebabkan sejumlah rumah warga tertutup material abu vulkanik dan lahar. Tak hanya itu, sebanyak 2219 penduduk di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur juga dikabarkan mengungsi di 12 titik lokasi yang telah disiapkan. Para penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Semeru diminta untuk segera melakukan evaluasi.
BACA JUGA :
9 Potret dampak erupsi Gunung Semeru, desa jadi lautan pasir dan batu
Namun, hal berbeda terjadi di sebuah pondok pesantren yang berada di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur. Ketua ponpes tersebut justru enggan dievakuasi oleh tim rescue setempat.
"Saya berterima kasih tapi kalau masalah ini insya Allah saya bisa," tutur ketua ponpes dalam tayangan TikTok @syaifularieef yang dikutip brilio.net, Selasa (6/12).
BACA JUGA :
Curhatan pilu warga terdampak erupsi Gunung Semeru, dua kali jadi korban
foto: TikTok/@syaifularieef
Tim evakuasi datang untuk menyisir sekitar Desa Supiturang yang cukup terdampak akibat erupsi Gunung Semeru. Tim tersebut mendatangi sebuah pondok pesantren yang saat itu dihuni oleh sekitar 15 orang. Saat ingin dievakuasi, ketua ponpes tersebut menolak untuk ikut bersama dengan tim.
"Ini kan pondok. Kalau terjadi apa-apa saya yang bertanggung jawab. Saya berterima kasih tapi kalau masalah ini insya Allah saya bisa," tutur ketua ponpes.
Tim evakuasi pun telah menyatakan bahwa keselamatan para santri menjadi tanggung jawab ketua ponpes sepenuhnya sebab ia enggan dievakuasi oleh tim.
"Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap bahwa ini urusannya beliau. Masalah keselamatan santri-santrinya itu urusannya beliau. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin," tutur tim evakuasi.
Salah seorang pria yang menjadi penghuni ponpes pun sempat ragu untuk dievakuasi. Setelah dirinya memutuskan untuk ikut bersama tim evakuasi, ketua ponpes tersebut justru mencegahnya.
foto: TikTok/@syaifularieef
Tayangan tersebut pun mencuri atensi warganet. Banyak yang menyayangkan keputusan yang dibuat oleh ketua ponpes di saat kondisi Gunung Semeru tengah erupsi dan naik status menjadi awas.
"Setidaknya kita harus menyelamatkan diri kalau di depan mata ada musibah seperti gunung semeru ini," tulis @leomot.78.
"Ya Allah kasihan santrinya yang pengen menyelamatkan diri tapi takut sama ketua ponpes. Ini bencana alam pak jangan dilawan tapi diikuti. Semoga Allah selalu melindungi," tutur @hennydella.
"Seharusnya memilih untuk mengungsi atau tidak itu hak pribadi. Jangan karena santri terus tidak punya hak memilih untuk dievakuasi," komentar @icha77.