Brilio.net - Debat kelima sekaligus terakhir Pilpres 2019 tengah berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4) malam ini. Tema yang diusung dalam debat pamungkas sebelum Pilpres Rabu (17/4) nanti ini antara lain ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.
Dalam debat ini, Cawapres 02, Sandiaga Uno membukanya dengan menyatakan bahwa tidak ada lapangan kerja yang tercipta di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA :
Ini isi doa debat terakhir Pilpres yang sentuh hati banyak orang
"Lapangan pekerjaan belum terciptakan. Pertumbuhan 5 persen yang sekarang kita sebut jebakan 5 persen," ujar Sandiaga seperti dilansir Brilio.net dari Liputan6.
Hal tersebut rupanya berkebalikan dengan pernyataan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri pada Rabu 10 April 2019.
"Penciptaan lapangan kerja dalam empat tahun terakhir sudah lebih dari 10 juta," ungkapnya.
BACA JUGA :
Salawat bergema iringi Prabowo berangkat ke lokasi debat
Pencapaian 10 juta lapangan kerja itu juga baru terjadi. Terhitung pada akhir 2018 lalu, pemerintah berhasil menciptakan 8,7 juta lapangan kerja. Hal ini menjadi penanda terpenuhinya janji Joko Widodo saat kampanye pada 2014 lalu.
Alhasil, menurut BPS pengangguran turun menjadi 5,34 persen saja. Angka itu juga termasuk terendah dalam kurun waktu 1998-2018.
Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 5,34 persen hingga Agustus 2018. Jumlah itu setara dengan tingkat pengangguran sebanyak tujuh juta pengangguran.
Bila melihat dalam kurun waktu 20 tahun, angka 5,34 persen tersebut termasuk terendah. Ini ditunjukkan dari data BPS yang dikutip dari kurun waktu 1998-2018. Pada 1998, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 5,46 persen. Selanjutnya pada 1999, TPT naik menjadi 6,36 persen. Kemudian pada 2000, TPT turun menjadi 6,06 persen.
TPT kemudian melonjak sejak 2001. TPT naik menjadi 8,10 persen pada 2001. Lalu kembali meningkat menjadi 9,06 persen pada 2002. Selanjut, TPT kembali naik menjadi 9,86 persen pada 2004.
Sejak 2005, BPS pun merilis tingkat pengangguran terbuka menjadi dua bagian pada Februari dan Agustus. Pada Februari 2005, tingkat pengangguran terbuka naik menjadi 10,26 persen dan kembali naik menjadi 11,24 persen pada 2005.
Selanjutnya pada 2006, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 10,45 persen pada Februari 2006 dan kembali susut menjadi 10,28 persen pada Agustus 2006. Pemerintah juga kembali menekankan TPT pada 2007. TPT turun menjadi 9,75 persen pada Februari 2007 dan menjadi 9,11 persen pada Agustus 2007.
Jumlah TPT kembali turun menjadi 8,46 persen pada Februari 2008 dan kembali merosot menjadi 8,39 persen pada Agustus 2008. Lalu selanjutnya TPT kembali turun menjadi 8,14 persen pada Februari 2009 dan menjadi 7,87 persen pada Agustus 2009. Pada 2010, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 7,41 persen pada Februari dan menjadi 7,14 persen pada Agustus.