Brilio.net - Ada yang menarik saatacara Future Leader Summit (FLS) ke-9 yang digelar diNew Metro Hotel, Semarang pada 20-21 September 2019 lalu. Isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu topik yang disoroti.
Maklum peristiwa ini memang cukup mengkhawatirkan, bukan hanya menimbulkan dampak buruk pada lingkungan tapi juga keselamatan makhluk hidup.
BACA JUGA :
Komunitas ini jadi wadah komunikasi untuk pemenang beasiswa online OSC
Jasmine Putri sebagai Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia yang menjadi salah satu pembicara dalam konferensi nasional pemuda tahunan yang diinisiasi Nusantara Muda inimenyinggung isu karhutla yang sedang terjadi sekarang. Ia menyatakan perlu peran pemuda untuk ikut serta berkontribusi dalam fenomena ini.
Jasmine Putri juga mengajak untuk para pemuda untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan supaya bumi jauh lebih terjaga.
"Banyak hal-hal kecil yang dapat dilakukan, mulai dari memberikan donasi berupa uang maupun barang seperti masker dan obat-obatan. Kedua hal ini bersifat krusial dan sangat dibutuhkan untuk sekarang," kata Jasmine.
BACA JUGA :
Acara keren ini bisa meningkatkan self branding kamu di sosial media
Selain isu lingkungan, banyak hal yang disoroti dalamajang tahunan yang dimulai sejak 2011 ini. Acara ini diikuti 240 youth delegate dari 32 provinsi di Indonesia yang sudah melewati tahap seleksi.
Tak heran jika acara yang bersifat non profit ini mendapatkan dukungan langsung dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Mengangkat tema Future Leaders Idea Manifestation of ASEAN 2025 in the age of disruption, FLS fokus mengdukasi dan menghasilkan future leader yang siap menghadapi revolusi industri 4.0.
"Diharapkan para delegasi setelah mengikuti rangkaian acara FLS dapat membuat perubahan sesuai bidang yang mereka kuasai di tempat tinggal masing-masing," ujar Project Leader FLS 2019 Girindra.
Ada beberapa isu utama yang dibicarakan dalam FLS yaitu isu hubungan internasional, digital, edukasi, lingkungan hidup, technopreuner dan perencanaan kota. Karena acara ini sangat luar biasa dan cukup panjang, setiap delegasi berpartispasi aktif dan berperan langsung dalam memunculkan ide dan gagasan baru bagi isu-isu yang menjadi fokus utama.
Hal ini bertujuan memantik munculnya gagasan kreatif dan kritis mereka untuk memberikan solusi dari berbagai masalahyang dibahas dalam berbagai room yang tersedia.
Konsep dalam acara ini dikemas dengan menghadirkan enam room yang mengangkat isu berbeda. Di setiap room dihadirkan pembicara yang ahli dalam bidangnya. Pada room internal relation diisi Gilang Kembara (Peneliti Cenre for Strategic and International Studies). Sementara di room digital diisi Ragil Widiharso (CEO Jeager.io).
Sedangkan Director at Nanotech Global Innovation Suryandaru MT mengisi room technopreneur. Room environment diisi Jasmine Putri yang merupakan Senior Forest Campaigner Greenpeace Indonesia.
Lalu room urban planning diisi Mulya Amri, Program Director JPI, sekaligus Senior Urban Development Consultant The World Bank. Lalu room Education diisi Syarif Roushan Fikri (CEO Pahamify).
Yang jelas acara ini digelar untuk menggugah ide kreatif anak muda agar bisa berkontribusi dan peka terhadap lingkungan sekitar, termasuk menghadapi tingkat persaingan global yang makin ketat.
(muhammad ikram/mgg)