Brilio.net - Gangguan internet global membuat bank, media, dan maskapai penerbangan terhenti pada hari Jumat, menyebabkan kekacauan pada check-in bandara, pembatalan penerbangan, dan gangguan layanan di rumah sakit, toko, dan bisnis di seluruh dunia.
Sejumlah maskapai penerbangan utama Amerika Serikat (AS) menghentikan operasinya pada Jumat (19/7) akibat masalah komunikasi. Maskapai seperti American Airlines, Delta Airlines, United Airlines, dan Allegiant Air menghentikan penerbangan mereka kurang dari satu jam setelah Microsoft mengumumkan penyelesaian masalah pada layanan cloud mereka, yang sebelumnya berdampak pada beberapa maskapai kecil.
BACA JUGA :
Life hack nyeleneh bikin 'WiFi bebas biaya seumur hidup', ternyata begini cara buatnya
Di Australia, sejumlah perusahaan media, bank, dan telekomunikasi juga melaporkan adanya pemadaman yang menurut pihak pemerintah tampaknya terkait dengan gangguan pada perusahaan keamanan siber global Crowdstrike. Situs Downdetector menunjukkan adanya pemadaman di beberapa bank dan perusahaan telekomunikasi.
foto: Pixabay.com
BACA JUGA :
Cara mendapatkan uang dari Shopee, bisa jadi cuan tambahan buat anak kos
Pemadaman ini berdampak luas. Di Spanyol, dilaporkan adanya "insiden komputer" di seluruh bandaranya. Sementara itu, Ryanair, maskapai dengan jumlah penerbangan terbesar di Eropa, memperingatkan para penumpang tentang potensi gangguan. Ryanair menyatakan insiden tersebut akan berdampak pada "semua maskapai yang beroperasi di jaringan tersebut," tanpa merinci kondisi gangguan yang muncul.
Dilansir dari CNN.com, menurut laporan awal, gangguan internet ini disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak antivirus di perusahaan keamanan global Crowdstrike yang tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, perangkat seperti komputer dan telepon mengalami "brick," atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Di subreddit Crowdstrike (r/crowdstrike), pengguna melaporkan bahwa penyebabnya adalah Falcon Sensor, yang menyebabkan perangkat Windows mengalami BSOD (Blue Screen of Death) dan tidak dapat reboot.
foto: Pixabay.com
Lauren Wills-Dixon, seorang ahli privasi data di firma hukum Gordons yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada Euronews Next, bahwa mereka belum mengetahui penyebabnya.
"Kita belum tahu penyebab gangguan ini, tapi tampaknya ini terkait dengan Microsoft dan Crowdstrike yang akan menjelaskan gangguan di berbagai sektor dan secara global," ungkapnya pada Jumat (19/7).
Ia menambahkan, gangguan dapat disebabkan beberapa hal. Microsoft sendiri telah menyebutkan gangguan ini lebih ke persoalan teknis daripada siber.
"Gangguan dapat disebabkan oleh beberapa hal dan Microsoft telah menyebutkan 'masalah teknis' daripada insiden siber. Kita mungkin akan mengetahui lebih banyak seiring berjalannya waktu, tapi ini menunjukkan betapa kita bergantung pada teknologi tertentu, seberapa besar kepercayaan organisasi terhadap mereka dan praktik keamanan mereka, dan juga kekacauan yang dapat ditimbulkan oleh downtime," imbuhnya.
foto: X/Azure
Gangguan ini juga berdampak pada pelanggan global layanan Azure dan Office365 Microsoft, yang pertama kali melaporkan terkena dampak sekitar pukul 18.00 ET pada hari Kamis, atau tengah malam CET pada hari Jumat.
Microsoft melalui postingan di X menyatakan mereka sedang menyelidiki masalah yang mempengaruhi kemampuan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan layanan Microsoft 365.
"Kami masih berharap pengguna akan terus melihat perbaikan bertahap saat kami terus mengatasi masalah ini," tulisnya.