Brilio.net - Gempa dengan kekuatan 6,9 SR terjadi pada Jumat (15/12) pukul 23.47.57 WIB. Pusat gempa berada di 11 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 107 km.
Gempa dirasakan di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Tengah. Menurut informasi yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, gempa kuat terjadi di Jawa Barat berdurasi 5-20 detik.
BACA JUGA :
10 Potret kondisi terkini akibat gempa di berbagai wilayah Tanah Air
Di Yogyakarta, gempa kuat juga terjadi dengan durasi yang lebih panjang sekitar 20-30 detik. Sedangkan di Jawa Tengah gempa dirasakan sekitar 10 detik.
BNPB melaporkan, dampak gempa di wilayah Jawa Barat adalah 1 orang meninggal dunia, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan. Sedangkan di Jawa Tengah terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, dan 6 rumah rusak sedang.
BACA JUGA :
Gempa bumi terjadi ketika proses operasi jantung, nyaris fatal
"Dua korban meninggal dunia adalah Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW02 Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah (80) waga Sugihwaras Gg. 1 RT 02 RW 18 Kelurahan Kauman Kota Pekalongan. Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa. Korban luka semua dirujuk ke rumah sakit setempat," tulis Sutopo dalam press releasenya.
Beberapa daerah yang mengalami guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat karena paling dekat dengan pusat gempa yang berada di 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Daerah lain yang juga terdampak besar dari gempa bumi ini antara lain Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara.
Penanganan darurat akibat gempa di tiga provinsi ini masih terus dilakukan oleh beberapa pihak terkait yang saling bahu-membahu, antara lain BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, relawan, NGO dan masyarakat. Sementara itu, beberapa bangunan rumah sakit mengalami kerusakan menyebabkan pasien harus dievakuasi ke luar rumah sakit.
Seperti yang terjadi di RSUD Banyumas, terjadi kerusakan berupa plafon ambrol, tembok retak, kebocoran instalasi pipa gas oksigen dan lainnya. Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap harus ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian lain dilayani di PKU Gombong.
BNPB melaporkan tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan yang terjadi sebanyak 7 kali dengan magnitude kecil tidak memberikan dampak yang merusak. Sebagian besar masyarakat yang tadinya dievakuasi ketika ada peringatan dini tsunami sudah kembali ke rumahnya.
"Masyarakat dihimbau tetap tenang. Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum dapat memprediksi gempa secara pasti. Oleh karena itu selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Gempabumi dapat terjadi setiap saat di daerah-daerah yang rawan gempa. Saat terjadi gempa segera keluar dari rumah dan bangunan, dan berlindung di tempat yang aman," imbau Sutopo.