Brilio.net - Tingginya jumlah pasien yang terjangkit virus corona di Indonesia membuat sejumlah pihak dari negara lain turut merasa prihatin. Begitu pula dengan Jepang.
Dilansir brilio.net dari Merdeka, Minggu (26/4), pada diskusi online INDEF bertajuk 'Kebijakan Fiskal dalam Penanganan Covid-19: Studi Kasus Jepang, UK dan USA', Associate Professor Fukuoka Women's University, Tetsu Konishi pun memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 ini.
BACA JUGA :
Potret 7 seleb piknik di rumah, hibur diri selama isolasi corona
Tetsu mengatakan dalam memberikan informasi dan kebijakan, pemerintah harus berdasarkan kepada informasi sains. Penanganan virus corona di Jepangdilakukan langsung didasarkan pada ahli di bidang sains dan sudah terbukti efektif.
"Di Jepang spesialis penyakit menular diberikan di top manajemen di gugus tugas (penanganan virus corona tingkat nasional) yang ahli di bidangnya," kata Tetsu.
Di samping itu, pemerintah juga disarankan untuk bergerak cepat dalam menangani kasus yang ada. Begitu pula dengan kebijakan yang diambil, yang mana sebaiknya dibuat ringkas, sehingga informasinya dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat.
BACA JUGA :
Kasus baru positif corona Indonesia menurun, ini rincian datanya
Tak ketinggalan, Tetsu menyebut bahwa pemberian dukungan finansial kepada para pelaku UMKM juga tidak kalah penting. Hal tersebut ditujukan agar usaha yang bersangkutan tidak bangkrut, sehingga pengusaha pun tidak akan memecat karyawannya di tengah pandemi seperti ini.
"Kuncinya respons support keuangan untuk UMKM yang lebih cepat dan juga prosesnya lebih mudah dipahami," paparnya.
Jika ada pekerja yang di-PHK karena virus corona, pemerintah sudah semestinya untuk langsung memberikan bantuan dana.
"Di Jepang ada financial support buat yang di-PHK, jadi pemerintah langsung memberikan uang untuk mereka yang di-PHK karena covid," pungkas Tetsu.