Brilio.net - Kementrian Agama menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Zulhijah dan Idul Adha 1441 Hijriah/200 Masehi, Selasa (21/7) malam. Dalam penanggalan Islam, Hari Raya Idul Adha dilangsungkan pada 10 Zulhijah.
Dengan mengetahui awal bulan Zulhijah, maka hari raya kurban dapat ditentukan dengan sembilan hari setelah itu.
BACA JUGA :
Keutamaan berqurban saat Hari Raya Idul Adha bagi seorang Muslim
Pelaksanaan sidang isbat ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia(MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. "Karenanya, sidang isbat awal Zulhijjah digelar pada 29 Zulqadah yang bertepadan 21 Juli 2020," ungkap Menteri Agama Fachrul Razi dikutip brilio.net dari laman resmi Kemenag kemenag.go.id.
Skema sidang isbat penentuan 1 Dzulhijah dan Hari Raya Idul Adha ini melibatkan tim Falaikiyah Kementrian Agama, perwakilan ormas, dan tamu undangan. Namun karena bertepatan dengan new normal Covid-19, maka jumlah peserta dibatasi dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Prosesi acara juga dikombinasikan dengan telekonferensi.
Dari hasil sidang, pemerintah menetapkan 1 Zulhijah jatuh pada 22 Juli. Sehingga Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.
BACA JUGA :
Tata cara qurban pada hari raya Idul Adha, lengkap, mudah dipahami
"Dinyatakan Idul Adha 10 Zulhijah jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020," ujar Fachrul Razi seperti dikutip dari live Instagram @kemenag_ri.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil sidang isbat dengan metode rukhyatul hilal di 84 titik seluruh Indonesia.
"Berdasarkan hisab posisi hilal di Indonesia semuanya sudah di ufuk, rukhayatul sudah hilal. Secara mufakat, 1 Zulhijah 1441 H jatuh pada Rabu, 22 Juli 2020," tutup Fachrul Razi.