Setelah insiden yang melibatkan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pesan penting kepada seluruh menteri di Kabinet Merah Putih. Dalam pesan tersebut, Prabowo menekankan dua poin utama yang harus diperhatikan oleh para menteri terkait penggunaan surat resmi kementerian.
Pesan ini muncul setelah Yandri Susanto menggunakan surat resmi kementerian untuk keperluan pribadi, seperti peringatan haul ibundanya dan acara Hari Santri. Hal ini memicu perhatian publik dan kritik dari berbagai pihak, termasuk mantan Menko Polhukam, Mahfud MD.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi bahwa ia telah menerima surat imbauan dari presiden. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari imbauan ini adalah untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah. "Kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama ya," ungkap Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Imbauan dari Presiden Prabowo disampaikan melalui grup WhatsApp menteri, dan Budi menegaskan bahwa ini bukanlah teguran, melainkan pengingat untuk tidak mencampurkan kepentingan pribadi dengan tugas kementerian. "Kita harus hati-hati dalam langkah-langkah, terutama yang menyangkut kepentingan pribadi dan keluarga," tambahnya.
Berikut adalah isi pesan dari presiden:
Yth. Para Menteri Kabinet Merah Putih
Dengan hormat, Ijin mengingatkan untuk kebaikan bersama :
1. Dalam masa awal jabatan, harap berhati-hati dalam membuat surat atas nama/Kop/Stempel Kementerian & tanda tangan Menteri terkait acara pribadi & menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi polemik di masyarakat.
2. Tekankan bagian Humas/Media setiap Kementerian, untuk lebih berhati-hati sehingga mencegah peretasan atau pengambilan website/Media Sosial resmi di Kementerian masing-masing.
Terima kasih,
Hormat saya
Insiden ini juga mengundang kritik dari Mahfud MD yang menilai tindakan Yandri sebagai keliru. Menurutnya, acara pribadi seharusnya tidak menggunakan kop dan stempel kementerian. Yandri pun telah memberikan klarifikasi bahwa acara haul tersebut tidak ada kaitannya dengan politik dan murni untuk mengenang ibunya.
Yandri menegaskan, "Kami tidak mau acara ini ditunggangi oleh unsur politik. Ini adalah bentuk bakti kami kepada orang tua." Ia juga berterima kasih kepada Mahfud MD atas kritik yang membangun tersebut.