1. Home
  2. »
  3. Serius
17 April 2017 04:05

Indonesia juara umum kompetisi robot di Amerika Serikat, maju terus ya

Indonesia diwakili Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Syifa Fauziah
Ilustrasi robot.

Brilio.net - Indonesia yang diwakili Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi juara umum dalam kontes robot tingkat Internasional yang diadakan di Trinity College, Amerika Serikat (AS) pada 1-2 April 2017. Dalam ajang Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) yang diikuti tujuh negara tersebut, tim PENS meraih juara satu, dua, dan tiga dalam kategori robot pemadam api beroda. Selain itu, mereka juga menjadi juara tiga untuk kategori robot pemadam api berkaki.

Sedangkan, dua tim UMM, yakni InaMuh meraih juara satu kategori robot pemadam api berkaki dan tim Unmuh menjadi juara dua kategori robot pemadam api berkaki. InaMuh juga mendapat juara poster terbaik.

BACA JUGA :
10 Foto ini tunjukkan perkembangan robot dari masa ke masa


Ditemui saat penyambutan di Surabaya, beberapa waktu lalu, salah satu peserta yang mewakili UMM Imam Fatoni mengatakan timnya sempat mengalami kendala dua jam sebelum pertandingan dimulai.

"Suhu berubah drastis membuat motor pompa bocor. Padahal, dua jam sebelum bertanding. Akhirnya, bagaimana caranya robot bisa berjalan. Kami bersihkan dan yang sempat rusak pompa juara dua kategori robot berkaki," kata mahasiswa Program Studi Strata Satu (Prodi S-1) Elektro UMM semester VI itu dikutip Antara, Minggu (16/4).

Imam yang bertindak sebagai mekanik mengaku dalam lomba bersaing dengan peserta dari Kanada, China, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab dan AS. Kata dia, China menjadi saingan terberat karena memiliki rekam jejak yang bagus dalam kejuaraan tersebut dan ada banyak tim yang mewakili.

BACA JUGA :
7 Robot kayu karya seniman asal Jogja ini keren abis

Rektor UMM, Fauzan mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa yang menjadi punggawa tim ke kontes robot kelas dunia. Mahasiswa akan bebas biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan mendapatkan insentif individu, tiap-tiap anggota tim juga dibebaskan dari tugas akhir dan sejumlah mata kuliah yang ekuivalen, seperti Robotika, Mekatronika, dan Micro Controller.

"Namun, masing-masing tim tetap diminta mengembangkan konsepnya dan dirancang agar bisa sampai pada industrialisasi robot," katanya.

Pengembangan konsep itu, menurut dia, untuk diikutkan dalam festival riset, di mana salah satu acaranya yaitu pertemuan tingkat tinggi kewirausahaan (entrepreneurship summit).

"Di situ, hasil riset terbaik dari mahasiswa dan dosen UMM akan ditemukan dengan para pengusaha. Pada momen ini robot-robot yang sudah terbukti kualitasnya itu tentu akan menarik kalangan industri," tutur Fauzan.

Sementara itu, Direktur PENS Zaenal Arief mengatakan, prestasi tersebut merupakan yang kesekian bagi PENS, antara lain pada tahun lalu menyabet juara 3 pada kontes robot di Bangkok, Thailand.

"Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang, Kemristekdikti akan meningkatkan alokasi dana untuk kompetisi-kompetisi mahasiswa Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya menambahkan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags