Brilio.net - Indonesia tengah berduka mendalam akibat serangkaian teror bom di Jawa Timur. Pada Minggu (13/5) pagi, 3 gereja di Surabaya mendapat serangan bom bunuh diri. Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Katolik Santa Maria menjadi sasaran aksi keji itu.
Usai pengeboman 3 gereja, pada Minggu (13/5) malam, kembali terjadi ledakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Ledakan bom yang terjadi di kompleks Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo, ini bersumber dari Blok B lantai 5 nomor 2. Aksi teror rupanya tak berhenti sampai di situ, Mapolrestabes Surabaya diserang pelaku bom bunuh diri, Senin (14/5) pagi.
BACA JUGA :
Detik-detik polisi selamatkan bocah di TKP bom Polrestabes Surabaya
Dari rangkaian 3 peristiwa teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo ini, ada kesamaan. Ya, pelakunya merupakan 3 keluarga berbeda dan melibatkan anak-anaknya. Berikut ulasan 3 keluarga pengebom di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan anak-anak seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Senin (14/5).
1. Pelaku pengebom 3 gereja di Surabaya.
BACA JUGA :
7 Potret haru aksi solidaritas bom Surabaya dari berbagai kota
foto: Istimewa
Pelaku pengebom 3 gereja yang terjadi pada Minggu (13/5) telah dikonfirmasi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah satu keluarga. Keluarga pengebom Dita Supriyanto ini tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Dita Supriyanto menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya menggunakan mobil yang dipasangi bom. Istrinya yakni Puji Kuswati bersama dua anak perempuannya Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9) meledakkan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) usai diantar Dita naik mobil. Sedangkan di Gereka Santa Maria, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita bernama Yusuf fadil (18) dan Firman Halim (16). Ya, kedua anak laki-laki ini membawa bom dengan cara dipangku dan memaksa masuk gereja mengendarai motor.
2. Pelaku pengebom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
foto: merdeka.com
Pada Minggu (13/5) malam, sebuah ledakan terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Ledakan berasal dari Rusunawa Wonocolo Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur tepatnya di Blok B lantai 5 nomor 2.
Kamar lantai 5 nomor 2 itu dihuni oleh satu keluarga. Kepala keluarga bernama Anton Febianto (47), Puspita Sari (47), Hilda (17), Ainur (15), Faiza (11), dan Garida (10). Diketahui ledakan ini terjadi saat pelaku Anton Febianto sedang merakit bom di rumahnya itu.
Sang istri Puspita Sari dan anak pertamanya Hilda meninggal di tempat. Sementara, Anton yang kondisinya masih hidup dan memegang bom rakitan langsung dilumpuhkan oleh polisi dan meninggal di lokasi kejadian. Semenetara Ainur, anak laki-laki satunya keluar kamar sambil membawa kedua adiknya dan dirujuk ke RS Bhayangkara.
3. Pelaku pengebom Polrestabes Surabaya.
foto: Istimewa
Pada Senin (14/5) pagi, Polrestabes Surabaya diserang aksi bom bunuh diri oleh pelaku yang juga satu keluarga. Dalam aksi bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom peledak. Dalam aksinya Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, lima orang itu meledakkan diri saat tengah diperiksa polisi di gerbang. Empat di antaranya meninggal dunia dan satu anak kecil diduga anak pelaku selamat dan dirawat di rumah sakit.
"Ada lima orang. Mereka ini masih satu keluarga lagi, masih diidentifikasi oleh kami," kata Tito Karnavian seperti brilio.net kutip dari Antara.