Brilio.net - Gempa terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berkekuatan7 SR pada Minggu (5/8) pukul 19.00 Wita. Hingga Senin (6/8) pagi, sudah ada 89 korban meninggal dunia. Selain itu ratusan orang terluka dan ribuan rumah rusak parah.
Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam berserta delegasi dari Singapura juga turut merasakan gempa Lombok. Seperti dilansir brilio.net dari channelnewsasia saat itu Shanmugam mengunjungi Lombok untuk menghadiri konferensi keamanan di Mataram, Lombok.
BACA JUGA :
6 Seleb ini posting ucapan keprihatinan bencana gempa bumi di Lombok
Lewat akun Facebook pribadinya, Shanmugam menceritakan gambaran gempa berlangsung yang dirasakannya. Saat itu ia yang sedang berada di kamar hotel melihat langsung bagaimana bangunan dan dinding disekitarnya retak. Melihat orang-orang yang berlari keluar untuk menyelamatkan diri.
"Tertangkap gempa di lombok - update
BACA JUGA :
Goncangan masih terasa, ada 132 gempa susulan terjadi di Lombok
Terima kasih semuanya untuk pikiran dan doa yang baik.
Setelah menunggu di pinggir jalan, kami pergi ke hotel lain, naik rendah, 3 LANTAI.
Seperti yang kita sampai di hotel-orang-orang berlari keluar.
Jadi akhirnya kami pergi ke bandara, dan menunggu di pos polisi bandara. Petugas polisi ada yang baik.
Bandara kacau - banyak orang.
Tadi malam kami hanya mengambil barang yang paling penting sebelum keluar - dalam kasus saya laptop saya dengan email pemerintah saya.
Pagi ini kita punya beberapa barang lain keluar dari hotel.
Beberapa foto hotel dan kamar saya berada di atas.
Semua orang menunggu penerbangan keluar," tulis Shanmugam.
Pada saat kejadian berlangsung, Shanmugam hanya berupaya menyelamatkan barang-barang yang penting dan berharga saja miliknya, seperti laptop yang biasa ia gunakan. Namun pagi ini Senin (6/8) usai keadaan sudah mulai membaik, Shanmugam kembali mengambil barang lainnya yang masih berada di hotel.
Shanmugam membagikan bagaimana kondisi hotel usai gempa berlangsung, beberapa bagian yang runtuh. Terutama pada bagian kamar mandi yang rusak arah.