Brilio.net - Kabar dianiayanya aktivis Ratna Sarumpaet oleh orang tak dikenal menjadi topik perbincangan hangat belakangan ini. Awalnya kabar tersebut disampaikan oleh Rachel Maryam dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon lewat Twitter.
Namun setelah diselidiki polisi, tak ada tanda-tanda Ratna dianiaya. Polisi malah menemukan bukti bahwa kabar tersebut hoax yang kemudian diklarifikasi sendiri oleh yang bersangkutan pada jumpa pers.
BACA JUGA :
Merasa dibohongi, 6 tokoh ini minta maaf karena bela Ratna Sarumpaet
Tentu saja Fadli Zon menjadi sasaran warganet terkait kasus ini. Padahal ia mengaku mendapat informasi penganiayaan tersebut langsung dari mulut Ratna. Wakil ketua DPR ini juga sempat mengunggah foto bersama aktivis wanita tersebut saat menjenguknya.
Tak mau terus-terusan disalahkan, Fadli Zon pun buka suara. Lewat akun Twitter ia menuliskan 10 poin pembelaannya terkait kabar hoax tersebut.
Berikut ini deretannya seperti brilio.net lansir dari akun Twitter @fadlizon, Rabu (3/10).
BACA JUGA :
Heboh soal hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet, begini reaksi Mahfud MD
1. Setelah membaca keterangan Ratna Sarumpaet pada konferensi pers, Fadli Zon merasa kecewa dan mengecam atas aksi aktivis tersebut.
2. Ia pun meminta maaf kepada publik.
3. Fadli sebenarnya sudah meminta keterangan dari orang yang bersangkutan langsung. Memang ia mendapat jawaban bahwa Ratna telah dianiaya oleh orang yang tidak dikenal.
4. Setelah mendapat kabar yang ia kira valid, ia pun mengajak para tokoh lain untuk bersimpati atas tindakan 'penganiayaan' ini. Termasuk ke calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno.
5. Tak disangka, sikap pembelaan tersebut malah dimanfaatkan oleh Ratna Sarumpaet.
6. Ia pun mengharapkan kesadaran dari Ratna atas apa yang telah ia perbuat.
7. Fadli Zon menemui Ratna pada Minggu (30/9). Pada pertemuan itu Ratna menyampaikan masih terpukul dengan kejadian yang ia alami.
8. Wakil ketua DPR ini telah menyarankan untuk menghubungi polisi, namun yang bersangkutan belum mau. Prabowo juga memberi saran untuk dilakukan visum.
9. "Sy selama ini di DPR berkali2 menerima pengaduan dr Bu RS n organisasinya ttg masalah rakyt, penggusuran, TKA dll. Tak sangka soal ini," lanjutnya.
10. Padahal banyak yang menyampaikan simpati atas tindakan 'penganiayaan' tersebut. Tapi tak disangka itu ternyata hoax.