Brilio.net - Debat capres kelima yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, pada 13 April 2019 mengusung tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta perdagangan dan industri. Debat tersebut menampilkan pasangan capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, serta pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebagai akhir dari tahapan kampanye, debat kelima ini menjadi pelengkap dari keseluruhan tema debat yang telah berlangsung sejak 17 Januari lalu. Sebagai debat terakhir, setiap pasangan memberikan argumen terbaik mereka dengan menyampaikan berbagai rencana kerja yang akan mereka usung sebagai perbaikan terhadap kinerja bangsa Indonesia.
BACA JUGA :
3 Nama ini contoh konkret Sandiaga Uno di debat terakhir Pilpres
Debat yang berlangsung dengan memberikan pertanyaan serta tanggapan satu sama lain tersebut, ditutup dengan memberikan pernyataan terakhir masing-masing capres-cawapres. Di mana mereka diberikan kesempatan untuk memberikan pernyataan penutup dalam debat pamungkas tersebut.
Masing-masing dari pasangan capres-cawapres menyampaikan pernyataan penutup yang berbeda, di mana dimulai dari pasanan capres-cawapres 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dalam kesempatan tersebut keduanya menyampaikan dengan sangat tenang.
Dimulai dari KH. Ma'ruf Amin menyampaikan pernyataan penutupnya. Ia menyampaikan hal-hal yang telah dicapai di masa pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Ma'ruf, reformasi struktural baru bisa dirasakan sejak tahun 2014.
"Reformasi struktural kita sudah mulai sejak 1998, tapi reformasi yang lebih substantif lebih bisa kita rasakan sejak 2014. Mengapa? Karena Jokowi-JK telah banyak melakukan hal membangun infrastruktur, mengembangkan kebijakan-kebijakan dalam investasi, sehingga memperoleh predikat ivestation great, dan dibidang sosial sudah mengambangkan jaminan sosial dan bansos, bantuan sosial. Tetapi pekerjaan belum selesai, karena itu kami Jokowi-Ma'ruf akan meneruskan upaya-upaya itu untuk menuju Indonesia maju," ujar Ma'ruf.
BACA JUGA :
Tanggapi e-sport, Sandiaga harap tak pengaruhi akhlakul karimah
Sedangkan Jokowi menyampaikan sebuah pernyataan telah banyak perubahan yang harus disyukuri, mulai dari tingkat pengangguran yang terus mulai menurun hingga kemiskinan terus berkurang. Ia juga menyampaikan sebah pernyataan penutup dengan memberikan semangat, serta optimis yang kuat.
"Kita tidak boleh takut terhadap tantangan dan kesulitan-kesulitan, harus kita hadapi. Bukan kesulitan yang membuat kita takut, sering kali ketakutanlah yang membuat jadi sulit. Jadi jangan pesimis, jangan mudah menyerah, optimis. Kita harus selalu optimis," ujar Jokowi.
Usai capres-cawapres 01 menyampaikan pernyataan penutup, maka giliran capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menyampaikan pernyataan penutup. Sama halnya dengan capres-cawapres 01, pernyataan disampaikan oleh cawapres terlebih dahulu.
Sandiaga Uno menyampaikan pernyataannya dengan penuh semangat. Salah satu yang cukup menarik ialah ia mengatakan bahwa jika terpilih capres-cawapres 02, Prabowo-Sandi tidak akan menerima gaji sepeserpun jika berhasil menjadi pemimpin Indonesia.
"Kami berterimakasih kepada Indonesia, yang luar biasa memberikan keluasan kepada kami. Oleh karena itu kami berkomitmen berdua untuk tidak mengambil gaji serupiah pun, jika kami mendapatkan amanah ini. Kami akan memberikannya kepada negara, kaum yatim, kaum duafa," ujar Sandiaga.
Tak hanya itu saja, Sandiaga juga menyebutkan bahwa TPS merupakan singkatan dari Tusuk Prabowo-Sandi. Pernyataan itu pun diucapkan berulang kali.
"Rabu 17 April mari kita ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk tusuk Prabowo-Sandi, terima kasih. Your turn bro," kata Sandiaga, hingga mengundang tawa penonton.
Sedangkan Prabowo menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada kepada partai koalisi pendukungnya, hasil Ijtima Ulama, serta para relawan. Ia juga berjanji akan memberikan yang terbaik untuk para nelayan, para buruh, para tukang ojek, guru-guru honorer, tenaga medis, anak-anak muda di mana pun mereka berada.