Brilio.net - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung pukul 06.00 WIB, Kamis (27/12/2018). Dengan adanya peningkatan tersebut masyarakat diimbau tidak medekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Pada 26 Desember terjadi hujan abu vulkanik di beberapa wilayah, yakni Cilegon, Anyer dan Serang. Untuk kejadian tersebut, Tim Tanggap Darurat PVMBG telah melakukan cek lapangan guna mengonfirmasikan kejadian tersebut dan melakukan sampling terhadap abu vulkanik yang jatuh.
BACA JUGA :
Video letusan Anak Krakatau 1927, gunung masih di bawah laut
Dilansir brilio.net dari Instagram @pvmbg_kesdm, Kamis (27/12) peta kawasan Bencana (KRB) menunjukkan seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang bediameter 2 Km merupakan kawasan rawan bencana. Bedasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dan guguran awan panas yang bisa menyebabkan gelombang tinggi di sekitar komplek Gunung Anak Krakatau. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin.
Dengan adanya peningkatan tersebut, masyarakat diharapkan untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya dan mendengarkan setiap arahan yang diberikan oleh pihak-pihak tanggap bencana. Di antaranya, masyarakat diharapkan untuk menggunakan masker dan selalu menyiapkan masker apabila terjadi terjadi hujan abu.
BACA JUGA :
Timelapse gunung Anak Krakatau dari tahun 1984 sampai 2016
Diharapkan pula kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak dengan gampangnya mendengarkan isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. Masyarakat diizinkan untuk melakukan kegiatan seperti biasanya, namun tetap harus mendengarkan arahan dari BPBD setempat.
Untuk informasi dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung, Provinsi Jawa Barat atau Pos Pengamatan Gunung Krakatau (0254) 651449 di Pasauran, Provinsi Banten.