Pada unggahan tersebut, Polresta Malang Kota juga menyematkan foto jajaran kepolisian yang bersujud massal di halaman kantor mereka.
"Kami bersujud dan bersimpuh memohon ampunan-Mu Ya Rabb, menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya serta seluruh aremania aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi kamtibmas kembali kondusif, kabulkan doa kami ya Rabb."
BACA JUGA :
Kesaksian Aremania atas tragedi Kanjuruhan, sempat memohon ke polisi
Aksi sujud massal tersebut dipimpin oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto dan personel saat apel pagi di halaman Polresta Malang Kota.
foto: Instagram/@polrestamalangkotaofficial
BACA JUGA :
20 Personel Polri diduga langgar etik dalam tragedi Kanjuruhan
Dari unggahan tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet. Kendati demikian, beberapa warganet menyayangkan keterlambatan permohonan maaf yang baru disampaikan 10 hari setelah kejadian. Akan tetapi, tak sedikit juga yang memberi apresiasi atas tindakan Polresta Kota Malang.
"Udah 7 harian minta maafnya baru sekarang? oke tidak apa lah namanya juga mengakui kesalahan, kata maaf juga tidak mengenal waktu, respect polri," tulis akun @anggaptraaaaaaaa
"Respect, karena kita sesama manusia pada hakikatnya sama. Mari memulai kebaikan baru. Semangat & Tetap usut tuntas. Karena keadilan adalah perihal baik.," tulis akun @bettafish.hunters
"saya mengapresiasi permohonan Polres Malang Kota, namun tindakan kala itu masih belum sembuh pak, saya menangis dan apapun yang terjadi saya akan dukung penuh gerakan polisi Malang Raya, tapi tidak dengan sikap arogansi ya pak, semangat sebagai pengayom bukan sebagai slogan. Komando," tulis @saia_sadjak.1
"Salut bapak Kapolresta. barokah ya Allah," tulis @hudi.nt's
"Semoga damai selalu bumi arema," @naufalandana