Brilio.net - Setelah hari kedelapan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Ridwan Kamil beserta istri dan putrinya pulang ke Tanah Air. Meski pencarian Eril masih terus dilanjutkan hingga kini, Gubernur Jawa Barat itu mengaku sudah mengikhlaskan sepenuhnya akan takdir putranya.
Mengenang sang putra, pria yang akrab disapa Kang Emil ini membagikan kisah tentang kebaikan Eril yang telah dinyatakan wafat karena tenggelam usai terseret arus Sungai Aare, Swiss. Dilansir brilio.net pada Senin (6/6), kisah Eril ini ia tuliskan lewat Instagram pribadinya.
BACA JUGA :
Unggah foto terakhir dengan Eril, Atalia: Dimana, Ril? Sini pulang
foto: Instagram/@ridwankamil
"Bismillah dan mohon maaf, ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini. Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan," tulis Ridwan Kamil.
BACA JUGA :
Momen rakyat Palestina doakan Eril, imam salat ghaib sebut mati syahid
Suami Atalia ini menyebut jika seandainya putranya masih ada, tentu ia tak terlalu senang jika amal dan kebaikannya diceritakan. Namun, sesuai saran dari ulama, Emil menceritakan kebaikan putra sulungnya untuk dapat memetik pelajaran dari sosok Eril.
"Namun sesuai saran ulama, ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan. Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya. Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya," tuturnya.
Dalam video singkat, Emil mengisahkan, jika Eril merupakan putra sulung kesayangan keluarga. Meski berat, Emil beserta keluarga telah mengikhlaskan kepergian Eril kepada Sang Maha Kuasa.
foto: Instagram/@ridwankamil
"Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat, dan cara yang kita tidak akan pernah tahu. Hidup ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Itulah hakekat cerita Ananda Eril. Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya," tuturnya.
"Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orang tua akan lakukan. Namun, logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir. Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malan dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping," imbuh Ridwan Kamil.
Kepergian Eril yang mendadak menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Meski begitu, Emil bangga kepada putranya atas kebaikan-kebaikan yang telah ia berikan kepada banyak orang. Ia tak menyangka, jutaan orang mendoakan putra sulungnya.
"Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota, sampai ulama-ulama di Palestina. Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu," ungkap Kang Emil.
foto: Instagram/@ridwankamil
"Mungkinkan ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih thr dari uangmu sendiri ke satpam-satpamn itu ril? Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami belikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?" tambahnya.
Salah satu hal yang membuat Emil begitu sesak, sebelum ia dinyatakan hilang dan tenggelam, putra sulungnya sempat menyelamatkan sang adik dengan pelampung. Tak hanya itu, sang putra pun melarang sang ibunda, Atalia untuk masuk ke sungai. Emil pun menyebut sang putra sebagai pahlawan.
"Mungkinkah ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi manusia di sekelilingmu ril? Bahkan, di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu. Kamu sejatinya adalah pahlawan," kenang Emil.
Sebagai orang tua, Emil pun masih berharap untuk bisa melihat putranya walau dalam kondisi apa pun. Hingga kini, pihak otoritas Swiss pun masih terus mengupayakan untuk menemukan Eril.
foto: Instagram/@ridwankamil
"Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk pejalanan pulang itu Ril. Masya Allah. Dan tenanglah dimanapun kamu berada Ril. Sesungguhnya, Ridhallahu lil ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orang tuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu. Walau suatu saat nanti kami ingin berseru, "Allahu Akbar!", jika suatu hari Allah ijinkan pertemukan kami dengan jasadmu," terangnya.