Brilio.net - Gladak Perak atau Jembatan Perak merupakan salah satu jembatan penghubung antara Lumajang dan Malang arah Pronojiwo via jalur selatan. Jembatan yang terletak di Kecamatan Candipuro tersebut membentang di atas sungai besuk sat yang merupakan jalur aliran lahar dingin erupsi gunung Semeru.
Pada Sabtu (4/12) Gladak Perak sepanjang 100 metertersebut putus akibat terjangan lahar dingin erupsi Gunung Semeru. Dalam video viral yang beredar, jembatan tersebut dalam kondisi ambrol dan tak bisa dilewati sehingga proses evakuasi jadi terhambat.
BACA JUGA :
Tebalnya abu vulkanik Gunung Semeru bikin suasana seperti malam hari
Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, selain putusnya jembatan Gladak Perak, erupsi Gunung Semeru juga membuat puluhan warga sekitar di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, mengungsi.
View this post on Instagram
BACA JUGA :
Gunung Semeru meletus dahsyat, warga berlarian menyelamatkan diri
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, sebanyak 65 warga mengungsi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sehingga seluruh tim BPBD kami kerahkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Lumajang.
Menurutnya, petugas BPBD dan dinas sosial sudah bergerak ke lokasi untuk menjemput warga yang terjebak di dalam rumah dan tidak berani keluar karena abu vulkanik cukup tebal.
"Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa terkait letusan Gunung Semeru dan mudah-mudahan tidak ada, sehingga kami bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan ada warga yang mengungsi di masjid," tuturnya.
Hujan abu vulkanik menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap seperti malam hari, sehingga Pemkab Lumajang akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo.
"Ada tiga dusun di Pronojiwo dan Candipuro yang masih diguyur hujan abu vulkanik cukup tebal, di antaranya Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan," katanya.