Brilio.net - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dikabarkan meninggal dunia akibat tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (25/4). Kabinda tersebut meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIT di Boega, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Menanggapi terjadinya peristiwa nahas yang dialami jenderal bintang satu tersebut, Presiden Joko Widodo menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap seluruh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
BACA JUGA :
Jokowi sebut kerusuhan Wamena karena kelompok kriminal bersenjata
"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB," ungkap Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4).
Jokowi pun memberikan penghargaan atas jasa dan pengorbanan Brigjen TNI Danny Nugraha Karya. Presiden juga menyampaikan duka mendalam atas gugurnya Brigjen TNI Danny Nugraha Karya.
Kronologis meninggalnya I Gusti Putu Danny Nugraha Karya berawal dari Satgas BIN Bersama dengan Satgas TNI-Polri yang melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet Distrik Beoga Kab. Puncak. Perjalanan ini dilakukan dalam rangka observasi lapangan dan menentukan lokasi titik ambush Pasukan Pemulihan Keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai Milik Benert Tinal (Kepala Suku Distrik Beoga) yang dibakar pada tanggal 17 April 2021.
BACA JUGA :
KRI Nanggala-402 punya cadangan oksigen cukup untuk 3 hari
Observasi lapangan ini dilakukan untuk memotong Pergerakan KSB (kelompok separatis bersenjata) ke Illaga. Akan tetapi, Satgas BIN dihadang pada pukul 15.50 WIT oleh KSB yang diduga adalah Kelompok Amir Uamang. Kemudian terjadilah baku tembak di sekitar gereja Kampung Dambet Distrik Beoga Kab. Puncak.
Baku tembak tersebut yang menyebabkanKabinda Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya meninggal dunia karena tertembak di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala.
Hari ini Senin (26/4), jenazah Kabinda telah berhasil dievakuasi ke Kabupaten Mimika dari Boega, Kabupaten Puncak menggunakan helikopter Caracal, meskipun sempat terkendala cuaca buruk.
Dilansir brilio.net dari merdeka.com, peristiwa meninggalnya Kabinda Papua ini menambah daftar korban yang diduga tewas akibat KKB di sekitar wilayah Kabupaten Puncak, Papua. Juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Cristian Warinussy memaparkan bahwa di wilayah yang sama telah memakan korban, yakni Octovianus Rayo (41) dan Yonatan Rande (20). Keduanya diduga meninggal pada 8 dan 9 April akibat tembakan dari KKB.
Penembakan pun menimpa seorang tukang ojek bernama Udin (41) di Kampung Erogama, Kabupaten Puncak, Papua 14/4, serta seorang pelajar bernama Ali Mom (16) di Kampung Wuloni, Kabupaten Puncak, Papua.