1. Home
  2. »
  3. Serius
23 Juli 2020 15:41

Jenis-jenis riya beserta bahaya dan cara mengatasinya

Perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah dan Nabi Muhammad Shofia Nida
foto: freepik.com

Brilio.net - Riya sering disebut juga dengan sombong dalam beribadah. Riya adalah perbuatan melakukan suatu amalan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Padahal Allah sangat tidak menyukai perbuatan tersebut.

Perbuatan tersebut digolongkan ke dalam jenis syirik kecil. Dan perbuatan riya dapat menghapus amal ibadah yang telah dilakukan seseorang. Riya merupakan upaya memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (23/7), riya dapat menghapus pahala, dijauhi oleh Allah dan celaka di akhirat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barang siapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya." (HR. Muslim)

"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan." (Muttafaqun ‘alaihi).

Ibadah seorang muslim yang berbuat riya, tidak akan diterima oleh Allah karena merupakan amal ibadah yang dikerjakan dengan niat bukan kepada Allah, tidak ikhlas karena ingin mendapat imbalan (bisa berupa pujian atau penghargaan), serta mengada-ada. Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 264, Allah berfirman:

BACA JUGA :
10 Perbuatan penghapus amal ibadah, wajib diketahui umat Islam


Yaa ayyuhallaziina aamanu laa tubilu sadaqaatikum bil-manni wal-azaa kallazii yunfiqu maalahu ri'aa'an-naasi wa laa yu'minu billaahi wal-yaumil-aakhir, fa masaluhu kamasali safwaanin 'alaihi turaabun fa asaabahu waabilun fa tarakahu saldaa, laa yaqdiruna 'alaa syai`im mimmaa kasabu, wallaahu laa yahdil-qaumal-kaafiriin

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags