Brilio.net - Baru-baru ini beredar video di media sosial Twitter tentang dua perempuan membujuk warga agar tidak memilih Calon Presiden (capres) Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Dua perempuan itu bahkan menyebut tak akan ada lagi azan dan wanita berkerudung jika Jokowi menang. Tak cuma itu, perkawinan sesama jenis tersebut juga disebut akan diperbolehkan.
Dua perempuan tersebut sedang kampanye door to door. Keduanya berbicara dalam Bahasa Sunda. Video mereka yang beredar di Twitter salah satunya diunggah oleh akun Twitter @TheREAL_Abi.
Ibu-ibu berhijab. Tapi tukang fitnah. Padahal Islam melarang fitnah.
Jokowi jadi presiden sejak Oktober 2014. Adzan masih berkumandang, masjid-masjid dimakmurkan, pesantren-pesantren dibangun, malah gandeng Kiai Maruf jadi cawapres.
Soal LGBT coba tanya anak capres nomor dua. pic.twitter.com/TSJNOpou3kBACA JUGA :
Kisah Opa Sadam 'Pahlawan Jalanan' sukarela tambal jalan berlubang
Abi Hasantoso (@TheREAL_Abi) February 24, 2019
"Sekadar bertanya, apa iya ada yang berani melarang mengumandangkan azan di negara kita? Negara kita ini berpenduduk muslim terbesar di dunia lho," tulis pria yang akrab disapa Jokowi melalui akun Twitter @jokowi, seperti dikutip brilio.net pada Jumat (8/3).
Sampai saat ini setidaknya postingan Jokowi tersebut telah disukai lebih dari 3.000 likes dan lebih dari 1.000 retweet.