Brilio.net - Pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh Indonesia berdampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah pariwisata. Pasalnya, masyarakat tidak dianjurkan melakukan aktivitas di luar ruangan demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Hal itu menyebabkan banyak beberapa daerah di Indonesia terdampak, apalagi yang perekonomiannya bergantung pada wisatawan. Hal itu yang dirasakan oleh Jawa Tengah. Kepala Bidang Pemasaran dan Diaspora Jawa Tengah, Setya Irawan mengatakan, selama pandemi Covid-19, jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara (wisman) mengalami penurunan drastis tahun 2020 dan 2021.
BACA JUGA :
5 Spot wisata malam di Bandung, kulineran dan nikmati view city light
"Jumlah wisman turun drastis selama pandemi. 2020 turun 88 persen, 2021 turun 97 persen.Ada 3 persen wisman ke Jawa Tengah ini tidak langsung dari luar negeri, ekspatriat yang kerja di indonesia yang berkunjung ke Jawa Tengah," kata Irawan saat ditemui dalam acara pemaparan Kesiapan Sektro Parekraf dalam negeri hadapi pembukaan border wisatawan mancanegara di Banaran Sky, Semarang, Rabu (30/3).
Namun setelah dua tahun berlalu, pemerintah mulai melonggarkan aktivitas masyarakat. Banyak masyarakat yang mulai melakukan berbagai kegiatan termasuk liburan, namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
BACA JUGA :
Sambut wisman di Bali, Kemenparekraf jalankan program warm up vacation
foto: brilio.net/syifa fauziah
Tak hanya itu, seiring dengan penurunan kasus Covid-19 sudah banyak wisatawan mancanegara yang mulai berdatangan ke Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan Visa on Arrival (VoA) dan kebijakan bebas karantina untuk wisatawan mancanegara yang diharapkan bisa menjadi angin segar untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Semarang.
"Sekarang pemerintah sudah membuka Visa on Arrival di 42 negara itu angin segar, 42 negara dibuka tanpa karantina pasar potensi ada di Jawa Tengah. Wisman yang potensial di Jateng dari Malaysia, Singapura, China, India, Amerika Serikat ini potensial sekali. Diharapakan dengan dibukanya kembali VoA, tempat wisata di Jawa tengah bisa hidup lagi," tambahnya.
Irawan menambahkan, pihaknya juga meminta bantuan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk membuka penerbangan internasional di bandara Ahmad Yani. Hal itu diharpakan agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegra.
"Kita berharap nantinya Jawa Tengah akan memiliki bandara internasional, sehingga ada penerbangan langsung dari singapura dan Malaysia. Karena kedua negara tersebut sangat potensial untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Jawa Tengah," pungkasnya.