Brilio.net - Kepergian Buya Syafii Maarif menyimpan banyak kenangan bagi orang yang mengenalnya. Salah satunya adalah Mahfud MD yang ditemui tim brilio.net selepas memimpin salat jenazah Buya Syafii di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta.
Mahfud MD banyak berkisah tentang sosok Buya Syafii Maarif. Bahkan, ia pernah menjadi asisten pengajar bersama Buya Syafii saat mengajar mata kuliah Pancasila 2.
BACA JUGA :
Momen jenazah Syafii Maarif di Masjid Gede Kauman disalatkan Mahfud MD
"Saya (pernah menjadi) asisten Buya Syafii saat mengajar Pancasila 2 dulu tentang filsafat kenegaraan," kenang Mahfud.
BACA JUGA :
Buya Syafii Maarif berpulang, Jokowi: Selamat jalan Guru Bangsa
Bagi Mahfud, Buya Syafii sebenarnya sama seperti dirinya saat muda dulu. Ia dan Buya Syafii pernah mendambakan bahwa Indonesia harus dikuasai oleh Islam karena Islam menjadi mayoritas di negara ini. Namun, berjalannya waktu dan semakin banyak belajar, pandangan tersebut sama-sama berubah bahwa Indonesia tidak harus bersimbolkan Islam dan menjadi negara agamis.
"Karena itu, bagi Buya, Pancasila itu adalah pedoman berbangsa, bernegara yang kompatibel. Artinya, tidak mengganggu kelancaran dan perjuangan umat Islam untuk berbangsa, bernegara, dan beribadah," ungkap Mahfud.
Selain itu, lanjut Mahfud, melalui Pancasila, negara Indonesia "tidak mengganggu kelancaran dan perjuangan umat Islam untuk berbangsa, bernegara, dan beribadah. Hal itulah yang diajarkan Buya Syafii kepada kita bahwa Islam adalah agama kemanusiaan, semua orang bersaudara, urusan ibadah mahdhoh (wajib) menjadi urusan masing-masing."
Setelah prosesi salat jenazah selesai, seperti yang dilansir dari Muhammadiyah.or.id, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan melepas Buya Syafii Maarif secara langsung di Yogyakarta. Presiden RI dijadwalkan akan tiba di Masjid Gedhe Yogyakarta pada pukul 14.30 WIB sebelum jenazah Buya Syafii Maarif akan dibawa ke Pemakaman Muhammadiyah di Kulon Progo pada pukul 15.00 WIB.