Brilio.net - Akhir-akhir ini dunia artis dihebohkan dengan beberapa kasus penangkapan artis yang terjerat kasus narkoba. Paling terkini adalah aktor Tora Sudiro dan Mieke Amalia yang ditangkap karena kasus narkoba.
Sebelum Tora dan istrinya, Mieke menghebohkan publik, Eza Gionino dan aktor yang sedang naik daun Ammar Zoni juga tertangkap karena kasus yang sama. Hal ini terbilang cukup mengejutkan karena kehidupan yang sering ditunjukkan oleh ke-empat artis ini begitu kental dengan gaya hidup sehat.
BACA JUGA :
Kenapa orang tega main hakim sendiri sampai korbannya meninggal?
Kasus artis yang terjerat kasus narkoba tak hanya terjadi di Indonesia saja. Di luar negeri, selebriti papan atas seperti Amy Winehouse, Whitney Houston, Lindsay Lohan sampai bintang Marvel Iron Man, Robert Downey Jr, tidak lepas dari jerat obat terlarang ini.
Lalu kenapa aktor dan aktris ini menggunakan obat-obatan terlarang ketika mereka sudah terkenal?
Seorang terapis, John Tsilimparis mencoba mendalami kasus pecandu narkoba selama 15 tahun. Lalu, ia menuliskan ulasannya di Huffington Post. John menuliskan dua alasan kenapa selebriti lebih cenderung menggunakan obat-obatan terlarang.
BACA JUGA :
Kenapa akun gosip begitu disukai netizen di Indonesia?
1. Tekanan mental dan fisik.
Menjadi selebriti, seseorang dituntut untuk selalu menampilkan yang terbaik, entah lewat penampilan atau tingkah laku. Keharusan mereka untuk selalu sedia 24/7 ini tentunya memberikan depresi sendiri. Saat depresi seperti ini menjadi saat paling rentan seorang selebriti menggunakan obat terlarang.
Obat terlarang menawarkan jalan keluar dan kelegaan akan semua beban yang mereka harus lalui sehari-hari. Ketika seorang selebriti telah merasakan kelegaan yang didapat dari obat yang merusak tubuh itu, dia mempunyai kecenderungan untuk mengulanginya lagi.
2. Tidak kehilangan banyak hal.
ilustrasi: merdeka.com
Bagi orang awam, konsekuensi dalam penggunaan obat terlarang terlalu besar terlebih jika mereka bekerja di tempat dengan tuntutan tanggung jawab yang tinggi. Konsekuensi akan kehilangan pekerjaan, penghidupan dan rasa malu memaksa mereka untuk menjauhi obat terlarang itu.
Sementara bagi selebriti "karena hanya perlu sedikit atau bahkan tidak ada rasa kehilangan akan sesuatu atau pinalty jika menggunakan obat terlarang, motivasi untuk tetap menjauhi obat terlarang lebih kecil".
Bagi orang biasa, pendapatan mereka sebulan hanya mampu untuk menghidupi mereka paling lama 3 bulan kedepan. Sedangkan pendapatan selebriti untuk satu film atau sinetron dapat digunakan untuk beberapa tahun. Hal inilah yang membuat mereka tidak terlalu merasa kehilangan jika menggunakan narkoba.
3. Kecemasan dan depresi.
Dilansir dari Psychology Today, alasan artis menggunakan kecemasan akan kritik dan kompetisi yang dialami sehari-hari. Kecemasan para selebriti ketika menghadapi dua hal ini termanifestasi dalam bentuk depresi, kekurangan tidur, menangis tanpa ada alasan yang jelas, bad mood, kurang konsentrasi, paranoid, kurangnya rasa percaya pada sesama, dan munculnya rasa benci akan diri sendiri.
Dengan rasa depresi berlebihan ini, obat terlarang menjadi rute keluar yang dapat digunakan untuk menghibur diri.
Terkait dengan semua kecenderungan ini, Psychology Today menulis beberapa jalan keluar untuk dapat tetap terhindar dari obat-obatan terlarang, diantaranya: "berbicara dengan teman atau terapis, memperkuat keamanan, mencari lingkungan pertemanan di luar dunia hiburan, sering tertawa dan rajin beribadah."
Nah, banyaknya kasus narkoba yang menimpa para artis Indonesia tentu bisa menjadi pelajaran semua orang untuk melihat masa depannya.